Rabu, Desember 18

Jakarta

Di bawah permukaan Bumi, ada hartu karun energi yang luar biasa melimpah, yaitu hidrogen. Para ilmuwan mengatakan bahwa sebagian kecil saja hidrogen itu, dapat memutus ketergantungan kita pada bahan bakar fosil selama 200 tahun.

Penelitian baru menunjukkan planet ini menyimpan sekitar 6,2 triliun ton hidrogen di bebatuan dan reservoir bawah tanah, sekitar 26 kali jumlah minyak yang masih ada. Masalahnya, di mana saja stok hidrogen ini berada masih belum diketahui.

Sebagian besar hidrogen mungkin terlalu dalam atau terlalu jauh di lepas pantai untuk diakses, dan beberapa cadangan mungkin terlalu kecil untuk diekstraksi secara ekonomi. Namun menurut Geoffrey Ellis, ahli geokimia minyak bumi di USGS, ada lebih dari cukup hidrogen untuk semua orang, bahkan dengan keterbatasan itu.


Hidrogen adalah sumber energi bersih bahan bakar kendaraan, menggerakkan proses industri, dan menghasilkan listrik. Hanya 2% dari cadangan hidrogen yang ditemukan dalam penelitian ini, bisa menyediakan semua hidrogen yang dibutuhkan untuk mencapai nol karbon bersih selama beberapa ratus tahun.

Hasil risetnya dipublikasikan di jurnal Science Advances. Untuk memperkirakan jumlah hidrogen di Bumi, peneliti menggunakan model yang memperhitungkan laju produksi gas itu di bawah tanah, jumlah yang mungkin terperangkap dalam reservoir, dan jumlah yang hilang melalui berbagai proses.

Hidrogen tercipta melalui reaksi kimia di bebatuan, paling sederhana adalah reaksi yang memecah air menjadi hidrogen dan oksigen. “Sebenarnya ada lusinan proses alami yang mampu menghasilkan hidrogen, tapi kebanyakan jumlahnya sangat kecil,” kata Ellis yang dikutip detikINET dari Live Science.

Baru belakangan ini ilmuwan menyadari hidrogen terakumulasi di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan menemukan simpanan hidrogen sangat besar di Afrika Barat dan di Albania. Jelas bahwa hidrogen memang terbentuk di reservoir di Bumi.

Penting dicatat bahwa ada ketidakpastian besar seputar hasil ini, karena model menunjukkan mungkin ada sekitar 1 miliar hingga 10 triliun ton hidrogen. Nilai paling mungkin berdasarkan asumsi model, adalah 6,2 triliun ton.

Hidrogen diproyeksi menyumbang hingga 30% pasokan energi masa depan di beberapa sektor. Permintaan global diperkirakan meningkat lima kali lipat tahun 2050. Gas tersebut diproduksi secara artifisial melalui elektrolisis air, di mana molekul air dipecah dengan arus listrik.

Keunggulan hidrogen alami adalah tak perlu sumber energi untuk memproduksinya, dan reservoir bawah tanah dapat menampungnya. Istilahnya dengan hidrogen alami, cukup membuka katup dan menutupnya kapan pun diperlukan. Pertanyaan besar yang tersisa adalah di mana tepatnya semua hidrogen ini berada sehingga perlu riset intensif.

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version