Rabu, Oktober 23

Jakarta

Ahli paleontologi menemukan sisa fosil makhluk aneh yang tak hanya salah satu hewan tertua di Bumi, tapi mungkin yang pertama bisa bergerak. Dijuluki Quaestio simpsonorum, spesies yang telah lama punah ini ditemukan di pedalaman Australia oleh profesor geologi Florida State University, Scott Evans, dan rekan-rekannya.

Quaestio hidup sekitar 555 juta tahun lalu di Periode Ediacaran, masa penting saat kehidupan multiseluler kompleks pertama kali berevolusi. “Hewan ini sedikit lebih kecil dari ukuran telapak tangan dan punya bentuk tanda tanya di tengah tubuh yang membedakan antara sisi kiri dan kanan,” kata Evans.

Quaestio adalah hewan terawal yang dengan asimetri kiri kanan, sebuah perkembangan evolusi penting yang memungkinkan hewan melakukan hal berbeda dengan tiap sisi tubuh. “Asimetri kiri-kanan menunjukkan beberapa tingkat kompleksitas dan sangat menarik dapat mengenalinya pada hewan fosil paling awal,” kata Evans kepada Newsweek yang dikutip detikINET.


Memahami hewan ini dapat memberikan wawasan baru ke dalam mekanisme yang mendorong asal-usul kehidupan yang kompleks. Quaestio sangat menarik karena ia juga merupakan salah satu hewan pertama yang mampu bergerak sendiri.

Diyakini makhluk itu menjelajahi dasar laut, menyedot nutrisi dari alga, bakteri, dan organisme mikroskopis lainnya saat bergerak di sepanjang dasar laut yang berlendir.

Fosil yang ditemukan ini bukan hewannya melainkan fosil jejak, yang sesuai namanya mengawetkan jejak yang ditinggalkannya. Setelah studi awal tentang Quaestio selesai, tim tersebut berencana untuk melanjutkan penggalian mereka di Taman Nasional Nilpena Ediacara, tempat spesies baru itu ditemukan.

Dengan menganalisis endapan badai yang mengubur komunitas laut Ediacara saat mereka hidup, para peneliti berharap untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana organisme tersebut berinteraksi.

“Kami masih menemukan hal-hal baru setiap kali kami menggali. Meskipun ini adalah beberapa ekosistem hewan pertama di dunia, ekosistem tersebut sudah sangat beragam. Kami melihat ledakan kehidupan di awal sejarah evolusi hewan,” sebut Hughes.

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version