Senin, Februari 10


Jakarta

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono bertemu dengan pengusaha Garibaldi ‘Boy’ Thohir pada Jumat (6/2/2025) membahas pembangunan Taman Safari di Nusantara. Pembangunan itu ditargetkan dimulai paling lambat akhir 2025.

Basuki mengatakan Taman Safari di IKN dibangun sebagai tempat rekreasi edukasi mengenai keragaman satwa nusantara. Diperkirakan pembangunan berlangsung dalam 2-3 tahun ke depan atau hingga 2028.

“Hari ini saya menerima Pak Garibaldi (Boy) Thohir untuk memastikan pembangunan Taman Safari bersama konsorsiumnya di IKN. Beliau menyampaikan tekadnya bahwa pembangunan dimulai paling lambat akhir tahun ini dan akan berlangsung selama 2-3 tahun ke depan,” ujar Basuki, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (8/2).


Basuki mengungkapkan Otorita IKN telah menyiapkan lahan seluas 225 hektar yang akan dimanfaatkan sebagai lokasi Taman Safari. Lahan tersebut telah ditinjau bersama dengan Tim Taman Safari untuk memastikan kesiapan dan kesesuaiannya.

Sebagai informasi, rencana pembangunan Taman Safari di IKN sebelumnya sempat disinggung oleh ‘Boy’ Thohir yang merupakan Direktur Utama Adaro Energy itu. Ia menjadi salah satu di antara 16 pengusaha tambang yang pada Oktober lalu menemui Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) untuk menyampaikan minat investasi di IKN.

“Mungkin dari kita nanti mau bikin sesuatu yang bisa menarik orang dari luar ke IKN. Bukan orang IKN nanti kalau weekend keluar gitu. Jadi mungkin ya nanti bisa bentuknya taman safari atau theme park atau apa gitu,” kata Boy di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat pada 16 Oktober 2024.

Di kesempatan berbeda, Direktur Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia (TSI) Jansen Manansang juga pernah mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan dalam menentukan calon lokasi Taman Safari di IKN.

“Mudah-mudahan bisa secepatnya, tahun 2025 mulai pemetaan calon lokasi di IKN, sesuai dengan zona-zonanya,” kata Jansen pada Agustus 2024, dikutip dari detikTravel.

Menurut Jansen, di IKN masih terdapat banyak hutan yang dapat dimanfaatkan sebagai Taman Margasatwa, seperti halnya Taman Safari Bogor yang berlokasi di kawasan Gunung Gede Pangrango.

“Kira-kira begitulah, karena di sana luas sekali, ada hutan kotanya, cocok untuk taman safarinya,” kata Jansen.

***

Artikel ini telah tayang di detikFinance.

(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version