Selasa, Januari 14


Jakarta

Musisi seniorIkangFawzi berbagi pengalaman tentang bagaimana ia menemukan kedamaian batin. Hal itu dilakukan melalui mengaji dan menjalin kembali silaturahmi dengan teman-teman lama.

Ikang Fawzi mengungkapkan bahwa aktivitas spiritual ini membantunya mengatasi beban hidup yang luar biasa berat setelah ditinggal mendiang istrinya, Marissa Haque.

“Legowo. Sebenarnya saya bisa lebih enak saat hidup saya mengaji. Saya ditawari obat apalah, obat insomnia, tapi saat itu beban saya sangat luar biasa, tapi saat mengaji itu saya jadi mengerti apa maksudnya,” kata Ikang Fawzi saat ditemui di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, kemarin.


Selain mengaji, ayah dua anak itu juga mencoba menjalin kembali silaturahmi dengan teman-teman masa kecil Marissa Haque. Rupanya hal itu membawa kebahagiaan tersendiri.

“Melanjutkan silaturahmi. Saya coba hubungi teman SD, teman SMP istri saya, saya diceritakan hal-hal yang baru saya tahu juga, mengasyikkan dan yang paling penting silaturahmi terjalin,” tutur Ikang Fawzi.

Pelantun lagu Preman itu juga menemukan kesenangan pribadi dengan menjadikan silaturahmi ini sebagai hobi yang memberikan efek penyembuhan bagi hati dan pikirannya.

“Lagi menghobikan diri menjalankan itu, ada kesenangan dari diri saya pribadi ya, itu yang bisa mengobati beban di hati saya,” ujar Ikang Fawzi.

Ikang Fawzi juga menutup dengan refleksi mendalam tentang penerimaan terhadap kondisi kehidupan. Terutama ketika dihadapkan dengan perpisahan yang tak terelakkan.

“Katanya ini yang terbaik, kalau dia meninggal dalam kondisi yang terbaik, kita sama-sama tahu posisinya seperti apa dan bagaimana. Tapi kita yang ditinggalinya, hanya bahasa Illahi saja yang bisa menerangkan menurut saya,” pungkasnya.

(ahs/mau)

Membagikan
Exit mobile version