Sabtu, Oktober 26

Jakarta

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer di dunia. Di Indonesia, ikan mas menempati posisi istimewa sebagai sumber pangan yang lezat dan mudah diakses.

Cita rasanya yang gurih dan tekstur dagingnya yang lembut menjadikannya bahan baku berbagai hidangan, mulai dari yang sederhana seperti ikan mas goreng hingga yang lebih kompleks seperti pepes ikan mas dan gulai ikan mas.

Budidaya ikan mas di Indonesia pun telah berkembang pesat, baik di kolam air tawar, keramba jaring apung, maupun sawah. Kemudahan dalam budidaya dan tingginya permintaan pasar menjadikan ikan mas sebagai komoditas yang menguntungkan bagi para petani ikan.


Namun, di belahan dunia lain, nasib ikan mas justru berbeda. Di Australia, ikan mas dianggap sebagai hama yang merusak ekosistem perairan. Populasi ikan mas yang meledak di Australia menyebabkan kerugian bagi lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Dilansir ABC Australia, sebuah penelitian di Negeri Kangguru menemukan, sebanyak 360 juta ekor ikan mas tinggal di saluran air. Kepala ilmuwan Institut Arthur Rylah Bidang Penelitian Lingkungan, Jarod Lyon, mengatakan 96 persen ikan mas yang teridentifikasi ditemukan di daerah pantai timur Australia.

Ikan mas di Australia terkenal sebagai ikan pemakan lumpur dan perusak kualitas air. Dr Lyon mengatakan ikan tersebut juga mengancam keanekaragaman hayati di Australia.

Ikan mas sangat mudah beradaptasi, membentuk lingkungan di sekitar mereka agar sesuai dengan kebutuhan mereka, menempatkan spesies asli dalam risiko. Mereka melakukan ini terutama melalui kebiasaan makan mereka sebagai pengumpan bawah, menelan seteguk lumpur untuk menangkap invertebrata dan kemudian memuntahkan lumpur lagi.

Proses ini menyebabkan gangguan pada kejernihan air, yang dikenal sebagai kekeruhan, yang berarti lebih sedikit cahaya yang dapat menembus air. Hal ini mencegah fotosintesis terjadi secara efektif, menyebabkan kerusakan pada vegetasi akuatik dan spesies asli yang bergantung padanya

Ikan mas di Australia memiliki sedikit predator alami. Hal ini semakin memudahkan populasinya untuk tumbuh secara tidak terkendali, memperburuk dampak negatifnya terhadap ekosistem. Akibatnya, ikan mas mendominasi perairan, bersaing dengan ikan asli dalam hal makanan dan ruang hidup, bahkan memangsa telur dan anak ikan dari spesies lain.

Imbas penurunan kualitas air dan hilangnya keanekaragaman hayati mengurangi daya tarik wisata perairan, sementara ikan mas yang mendominasi perairan juga merugikan nelayan karena mengurangi jumlah tangkapan ikan komersial.

Pemerintah Australia telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan populasi ikan mas, mulai dari penangkapan massal, pengendalian biologis dengan memanfaatkan predator alami, hingga pembatasan penyebaran ikan mas. Namun, upaya ini masih belum menunjukkan hasil yang signifikan karena sifat ikan mas yang sangat adaptif dan sulit dikendalikan.

(afr/afr)

Membagikan
Exit mobile version