Jumat, November 8


Jakarta

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan kasus diabetes tipe 1 pada anak usia 12 sampai 18 tahun mengalami kenaikan hingga 70 persen. Data ini diperoleh IDAI dalam rentang waktu antara 2010 hingga 2023.

Ketua Umum PP IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan naiknya kasus diabetes tipe 1 pada anak ini dikarenakan banyak orang tua yang sudah mulai sadar akan kondisi kesehatan anak. Sehingga, mereka membawa sang anak untuk memeriksakannya ke dokter.

“Naik 70 persen. Masalah diabetes (anak) tipe 1 memang ada kenaikan, salah satu penyebabnya adalah deteksinya bagus,” ujar dr Piprim kepada wartawan di Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2024).


Meskipun angkanya sudah cukup tinggi, dr Piprim mengatakan kasus diabetes anak bisa saja naik lagi. Pasalnya, masih banyak anak-anak yang mungkin saja mengidap diabetes tapi belum terdata.

“Iya (bisa naik lagi) karena yang belum terlaporkan masih banyak,” kata dr Piprim.

dr Piprim menambahkan jumlah anak yang mengalami diabetes tipe 2 juga tak kalah banyaknya. Menurutnya, banyaknya kasus diabetes pada anak karena gaya hidup mereka yang buruk.

“Kalau tipe 2 (meningkat) karena lifestyle. Tidak dipungkiri sekarang ini kejadian obesitas meningkat pada anak-anak. Sekitar 80 persen anak diabetes itu disertai obesitas,” kata dr Piprim.

“Ketika anak obesitas, ada hipertensi, ada resistensi insulin. Nanti larinya bisa ke mana-mana. Ini salah satu penyakit karena gaya hidup yang buruk,” sambungnya.

dr Piprim berpesan kepada para orang tua untuk lebih memberikan perhatian kepada anak. Salah satunya dengan mengubah gaya hidupnya ke arah yang lebih baik.

“Banyak yang mesti diperhatikan, misalnya olahraga secara aktif itu bagus buat semua organ tubuh seperti jantung, ginjal, dan sebagainya. Kedua minum air putih,” katanya.

dr Piprim menekankan agar orang tua benar-benar menjaga asupan gula anak per harinya. Menurutnya, anak-anak saat ini sangat menyukai minuman manis dalam kemasan dan itu salah satu penyebab obesitas.

“Ketiga banyak kurangi gula, bukan hanya gula putih. Tapi minuman manis yang ada dalam minuman soft drink. Banyak banget soft drink yang pemanisnya rata-rata high fructose corn syrup (HFCS), pemanis yang manis banget,” tutupnya.

(dpy/kna)

Membagikan
Exit mobile version