Senin, September 16


Jakarta

Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) memprediksi bahwa sektor penerbangan di Indonesia akan berkembang pesat, bahkan diprediksi nomor kedua dalam efisiensi.

Director Regional ICAO APAC, Tao Ma, memprediksi bahwa hal itu bisa terjadi karena Indonesia merupakan negara yang berkembang di kawasan Asia Pasific dan memiliki pertumbuhan PDB dan perkembangan penerbangan aviasi yang sangat cepat.

“Indonesia menurut saya merupakan negara yang berkembang pesat di kawasan ini. Dan seperti yang telah saya sebutkan bahwa Anda memiliki pertumbuhan PDB yang cepat, ekonomi yang berkembang, dan juga penerbangan yang berkembang sangat cepat,” terangnya dalam diskusi di Hub Space 2024.


“Dan juga Anda memiliki populasi yang besar, dan Anda adalah negara kepulauan, pulau-pulau yang harus terhubung melalui udara. Jadi, menurut saya, Indonesia berada dalam tahap perkembangan yang sangat baik. Namun karena kita datang ke sini untuk merayakan hari transportasi, maka saya pikir kita harus melihat masa depan,” sambungnya.

Menyongsong masa depan penerbangan, Ia menyarankan bahwa mesti mengupayakan pertumbuhan berkelanjutan, aman, dan hijau. Hal itu dianggap penting karena sektor penerbangan berperan cukup besar pada perekonomian setiap negara.

“Jadi inilah tantangan kita. Salah satu tantangan yang ingin saya sebutkan adalah sumber daya manusia yang tadi kita sebutkan tentang kurangnya tenaga teknis yang berkualitas adalah masalah yang umum. Apakah Indonesia, saya pikir, dengan pertumbuhan yang cepat, Anda membutuhkan lebih banyak profesional untuk bergabung dengan penerbangan,” ucapnya.

Menurutnya, jika hal-hal tersebut terpenuhi, maka sektor penerbangan di Indonesia bisa menjadi paling efisien kedua ataupun ketiga dunia.

“Anda harus memiliki otoritas penerbangan yang sangat kuat dan kuat, ICAO sedang mengupayakan hal ini. Dan juga kami berharap bahwa kami dapat bekerja sama dengan otoritas aviasi sipil Indonesia dan penerbangan Indonesia, Kami bekerja sama dengan sangat erat, dan kami berharap bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita akan melihat, mungkin negara yang paling efisien terbesar atau kedua atau ketiga di dunia,” pungkasnya.

—-

Hub Space didukung oleh Book Cabin member of Lion Air Group, PT Pertamina International Shipping, PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), INSA, SOECHI, ANDHIKA GROUP, Gurita Lintas Samudera, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari, Pan Maritime Wira Pawitra, Pelindo – Indonesia Maritime Gateway, PT Djakarta Lloyd (Persero), BAGONG BUS, Jasa Raharja, PT Tjahja Sakti Motor, Artimu Group, PT Ambang Barito Nusapersada, PT ZEF Energi, ANTAM, PT Pelayaran Bahtera Adhiguna, Airnav, Andhika Lines, Honda, JASA MARGA, PT Eurokars Motor Indonesia, Buy The Service (Teman Bus), ASOSIASI GAPASDAP (Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai dan Penyeberangan), Celebes Railway Indonesia, Sinar Jaya Group, Toyota, PT Isuzu Astra Motor Indonesia, KAI Commuter, Pendirian Perkumpulan Perusahaan Perlengkapan Jalan Indonesia (P3JI), PT LRT Jakarta, PT Gandasari Group Investama, Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), KIA, Gojek, Chery, PT Bayubahari Santosa, Transnusa Airlines, SUZUKI, INFA & PORT (Indonesian National Ferry & Port Owners Association), Dharma Lautan Utama, PT PELNI (Persero), PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, KAI Bandara, PT Subsea Lintas Globalindo, PT Bahtera Bahari Shipyard, Astra Daihatsu Motor, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Biro Klasifikasi Indonesia, MRT Jakarta, Transjakarta, Citilink, PP Sinergi Banjaratma, PT Qumicon Indonesia, PT Adiluhung Sarana Segara Indonesia, POLYGON, PT Wahyu Samudera Indah, PT Sumber Teknik Motor, PT Multi Harapan Utama, PT Gunung Bara Utama, PT Oorja Indo KGS, PT Inti Samudera Timur, PT Multiintegra, PT Rina Indonesia, PT Atoism Lampung Pelayaran, PT Pelabuhan Barito Kuala Mandiri, PT Petrokimia Gresik, Snepac Group Batam, JIIPE – Java Integrated Industrial Ports and Estate, Pelita Air a Member of Pertamina, Grab, BNI, PT Karya Indah Alam Sejahtera, Perintis, Tol Laut, dan Ternak, Ranji Karya Sakti, KTU Shipyard, PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua, PT Tesco Indomaritim, PT ASL Shipyard, PT Metro Nusantara Bahari, PT Hasnur Jaya International, PT Varia Usaha Bahari, Astra Honda Motor, Wuling Motors, PT Sinaralam Dutaperdana, PT Agung Prima Nusantara, Eastern Logistic – Lamongan Shorebase, PT Pancaran Maritim Transportindo, Talenta Bumi, Mandiri, PT Lintech Duta Pratama, Pertamina Trans Kontinental, PT Antang Gunung Meratus, PT Hub Maritim, PT Synergy Tharada, Pelita Indonesia Djaya, PT INKA, PT Dok Pendingin, dan PT Indonesia Multi Purpose Terminal, CV Citra, Borneo Emas Hitam, PT Christian Eka Pratama, KSU Putra Mahakam Mandiri (PUMMA), Pelabuhan Tiga Bersaudara, dan Titan Group PT Swarnadipa Dermaga Jaya.

(wkn/wsw)

Membagikan
Exit mobile version