
Jakarta –
Beberapa hari lalu Jabodetabek dilanda banjir. Salah satu daerah yang terkena banjir adalah daerah masa kecil Opie Kumis di kawasan Cililitan.
Ibunda Opie Kumis sampai saat ini juga masih tinggal di rumah ‘tua’ keluarga mereka yang berada di kawasan Rawa Sepat, Cililitan, Jakarta Timur. Pada 4 Maret 2025 banjir kembali rendam rumah masa kecil komedian berusia 65 tahun itu.
“Iya kalau sebetulnya kalau gue udah tinggal di Condet, anak mantu, sama emak di sana. Rumah tenggelam yang nggak kena cuma antena TV,” ucap Opie Kumis diselingi candaan di studio Pagi Pagi Ambyar, Trans TV, Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025).
Alhasil ibu serta anak dan mantu Opie Kumis masih mengungsi sampai saat ini. Meski begitu, banjir kali ini memang tak separah pada 2007. Saat itu banjir setinggi 4 meter merendam rumah mereka.
Komedian dengan nama lengkap Muchtar Luthfi itu berseloroh warga asli di daerah kelahirannya itu sudah akrab dengan banjir. Mereka sudah mengetahui tanda-tanda bila banjir akan datang.
“Kalau daerah gue udah akrab sama air, misal Katulampa siaga 2 atau 1 emak gue pasti ke depan rumah, ‘Comberan udah sampai ke lubang angin nih,’ dia udah langsung pindah-pindahin barang tuh,” kata Opie Kumis.
Banjir kemarin dua kali menerjang daerah rumah ibunda Opie Kumis. Pertama kali banjir datang dengan ketinggian semata kaki orang dewasa. Sempat menaikkan barang ke lantai dua rumah, ternyata setelah sahur banjir yang lebih besar datang.
“Banjir keduanya yang besar. Arus kencang dan cepat, ketinggian sampai 2 meter setengah. Tiga hari baru surut,” ungkapnya.
Meski jadi langganan banjir, Opie Kumis mengatakan ibundanya tak mau pindah.
“Betawi itu kadang-kadang gini, totok banget. ‘Mak pindah aja ke Condet’. Kata dia, ‘Gue sih sampai titik darah terakhir mau di sini. Ini dari nenek lu ada, ampe gue umur 90 nih sekarang’. Dia nggak mau, di situ aja maunya. ‘Pokoknya nggak gue udah sini aja’, gitu katanye,” tutur Opie Kumis.
Meski banjir sudah surut, lumpur di rumah ibunda masih belum beres dibersihkan. Rumah masih belum bisa ditinggali.
“Mau parfum merek kelas berat apa lewat, sedep banget (bau lumpur bekas banjir). Lumpur sebetis,” tukas Opie Kumis.
Bintang film Suzzana: Malam Jumat Kliwon itu mengatakan banyak warga pendatang yang memilih untuk meninggalkan rumahnya dan pindah. Akan tetapi, untuk warga asli daerah tersebut, seperti ibunya memilih tetap bertahan.
“Kalau orang situ aslinya bertahan, lama-lama akrab sama kejadian itu. Tapi sebetulnya nggak perlu salahin siapa-siapa, kita juga sebagai masyarakat juga harus disiplin. Dulu gue umur 18 tahun gue masih bisa loncat dari jembatan ke kali, kita bisa ambilin kijing (kerang sungai). Kadang gue kalau di pinggir kali sekarang lihat kondisinya aduh kok jadi gini (kotor dan banyak sampah),” sesal Opie Kumis.
(pus/wes)