
Jakarta –
Seorang ibu membiarkan anak laki-lakinya buang air kecil di gelas restoran. Gelas berisi urine itu dibiarkan di atas meja hingga mengganggu pelanggan lain.
Seorang pelanggan di sebuah restoran di China terkejut setelah melihat seorang bocah laki-laki berusia 2 tahun buang air kecil di gelas yang dapat digunakan lagi di restoran.
Dikutip dari South Morning China Post (25/03/25) insiden menjijikkan ini terjadi pada Kamis (13/03/25) di restoran Fuyuanju di Hangzhou, provinsi Zhejiang.
Saat itu, pelanggan bernama Tang sedang menikmati hidangan bersama teman-teman di restoran tersebut. Kemudian ia salah fokus dengan pelanggan yang berada di meja sebelahnya.
Ilustrasi restoran. Foto: Getty Images/Nuttawan Jayawan
|
Di meja sebelahnya tersebut terdapat seorang wanita bersama anak laki-lakinya yang berusia 2 tahun dan dua kerabat lanjut usia. Bocah itu agak merengek ingin buang air kecil.
“Ketika bocah itu bilang ingin buang air kecil, seorang lansia mengambil tempat sampah dan menyarankan agar bocah itu buang air kecil di sana,” tutur Tang.
Betapa terkejutnya ketika si bocah berdiri dari kursinya, kemudian buang air kecil di gelas kaca milik restoran. Padahal gelas tersebut dapat digunakan kembali.
“Saya sangat terkejut, karena ibunya yang menyarankan untuk buang air kecil di gelas, entah apa yang ada di pikiran si ibu hingga punya ide gila semacam ini,” lanjut Tang.
|
Tang merasa heran sebab ketika insiden itu terjadi, tak seorang staf restoran yang turun tangan menegur. Padahal meja mereka berada tepat di samping konter kasir.
Gelas berisi urine itu dibiarkan tergeletak di atas meja, sehingga menimbulkan aroma tak sedap. Tang dan teman-temannya langsung komplain hal ini kepada staf restoran,
“Ibu anak itu mengatakan minta maaf karena anaknya tidak bisa menahan buang air kecil, jadi dia buang air kecil di gelas,” ujar Tang lebih lanjut.
Tang kemudian meninggalkan restoran setelah membayar tagihannya senilai Rp 721.000. Setelah mendapat intervensi dari otoritas pengawasan, pihak restoran menegaskan bahwa mereka telah membuang gelas bekas urine tersebut.
Pihak restoran juga telah meminta maaf kepada Tang dengan mengembalikan uang dan juga menawarkan kompensasi sebesar Rp 2,3 juta.
Tang menerima permintaan maaf dan pengembalian uang, tetapi ia menolak untuk menerima kompensasi tersebut.
(raf/odi)