Jumat, Oktober 18


Jakarta

Mobil China terang-terangan perang harga di Indonesia. Tapi strategi itu tak akan ditempuh Hyundai. Hyundai bilang, mereka lebih mementingkan kualitas untuk konsumennya.

Mobil China sudah terkenal dengan harganya yang murah. Di Indonesia pun demikian, kalau dibandingkan dengan harga mobil Jepang, Eropa, maupun Korea Selatan, mobil China jauh lebih murah. Sesama pabrikan China pun saling ‘sikut-sikutan’. Diketahui ada beberapa merek yang memasuki segmen serupa namun harganya tak jauh berbeda.

Fenomena strategi perang harga ini antar pabrikan China ini rupanya tak membuat Hyundai tergoda untuk ikut di dalamnya. Ketimbang ikutan perang harga, Hyundai lebih memilih untuk memastikan kualitas kendaraannya memenuhi ekspektasi konsumen.


“Strategi Hyundai agak berbeda dengan maker lain. Kalau liat di GIIAS ada satu brand keluarin 189 juta, besok harinya keluar (kompetitor) 188,9. Hyundai tidak bermain seperti itu, mainnya tadi dalam sisi produk quality sama services termasuk ekosistem. Kita nggak akan masuk ke area itu,” ungkap Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia Fransiscus Soerjopranoto saat ditemui belum lama ini.

Pernyataan Frans itu merujuk pada merek China Wuling dan DFSK. Diketahui Wuling meluncurkan Air ev versi Lite. Air ev Lite itu menjadi varian termurah dari Air ev yang dijual di Indonesia. Harganya saat ini dibanderol mulai Rp 190 juta, namun saat meluncur banderolnya Rp 188,9 juta.

Sementara itu DFSK merilis Seres E1 yang dijual Rp 189 juta. Perbedaaannya saat meluncur hanya Rp 100 ribu. Sedangkan bila dibandingkan produk-produk Hyundai, harganya jauh berbeda. Mobil-mobil listrik yang dihadirkan pabrikan China ini memang kebanyakan punya banderol di bawah Rp 500 juta. Selain DFSK dan Wuling ada juga Neta hingga BYD yang menjual mobilnya di kisaran harga mulai Rp 300 jutaan.

Hyundai Ioniq 5 misalnya paling murah ditawarkan dengan harga Rp 782 juta hingga dibanderol Rp 895 juta. Ada juga versi Batik yang dibanderol Rp 990 juta. Harga itu belum termasuk potongan PPN 10 persen dari pemerintah. Pun bila dipotong dengan insentif PPN, harga Hyundai Ioniq 5 paling murah berada di kisaran Rp 740 jutaan.

Selanjutnya untuk model Hyundai Ioniq 6 harganya lebih mahal lagi. Hanya hadir dalam satu varian, Hyundai Ioniq 6 saat ini dibanderol Rp 1,22 miliar.

Simak Video “Review Hyundai IONIQ 6: Berkelas dan Masih Optimistis Lawan BYD Seal!
[Gambas:Video 20detik]
(dry/din)

Membagikan
Exit mobile version