Jakarta –
Palapa Ring adalah salah satu proyek pemerintah yang dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dan berfokus pada konektivitas digital dengan internet merata di seluruh Indonesia. Pembangunan Palapa Ring saat ini telah mencakup sebanyak 90 kabupaten/kota di Indonesia. Lalu, kabel jenis apa yang digunakan dalam proyek ini?
Dalam menghubungkan jaringan di seluruh area yang telah dijangkau, Palapa Ring menggunakan kabel serat optik sepanjang 12.148 kilometer. Kabel ini terdiri dari dua kabel di area yang berbeda, satu kabel optik darat (Inland) dan satu kabel optik laut (Submarine). Melalui layanan ini, pemerintah menyediakan layanan penyediaan kapasitas pita lebar (Bandwidth) dan kabel serat optik pasif (dark fiber).
Bandwidth
Penyediaan layanan pita lebar ini adalah layanan sewa jaringan aktif backbone palapa ring dengan minimum kapasitas yang telah ditentukan. Layanan ini tersedia dalam bentuk sirkit dedicated yang menggunakan media akses kabel FO darat (Inland) dan FO laut (Submarine), ataupun Radio Microwave.
Untuk penggunaan teknologi fiber optik, penyediaan layanan disewakan dalam satuan 1 Gb, 10 Gb, STM-4, STM-16 dengan lama masa sewa minimum satu tahun. Sementara itu, untuk teknologi Microwave disewakan dalam satuan 100 Mbps dan 250 Mbps dengan masa sewa minimum satu tahun juga.
Dark Fiber
Dark Fiber adalah kabel serat optik pasid yang bisa dipakai untuk merujuk pada core fiber optic single mode yang belum diberi cahaya. Untuk layanan sewa jaringan aktif backbone di Palapa Ring, Bark Fiber ditawarkan dalam satuan kilometer dari satu NOC/TS ke NOC/TS lainnya dalam satu atau beberapa proyek Palapa Ring.
Layanan sewa dark fiber biasanya relatif lebih murah daripada membangun jaringan FO sendiri dengan kebutuhan bandwidth yang besar. Tak hanya itu, dengan layanan ini pelanggan dapat menentukan teknologi transportasi dan besaran kapasitasnya secara mandiri dan disesuaikan dengan pemanfaatan jenis jaringan. Apalagi perangkat aktif sudah menjadi milik pelanggan.
Dengan layanan dari keduanya, Palapa Ring akan menghubungkan jaringan-jaringan yang sudah ada dengan jaringan baru. Dengan kehadiran proyek ini daerah-daerah yang terletak pada kawasan 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) dapat terkoneksi dengan internet.
Hingga saat ini, sudah ada tiga layanan Palapa Ring, yakni Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Tengah yang telah beroperasi sejak tahun 2018 silam, dan Palapa Ring Timur yang telah beroperasi sejak tahun 2019 lalu.
(anl/ega)