
Denpasar –
Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menyiapkan dana sebesar Rp 16 miliar untuk mengaktifkan kembali layanan bus Trans Metro Dewata (TMD). Layanan bus TMD berhenti beroperasi sejak 1 Januari 2025.
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara sudah rapat bersama Gubernur Bali Wayan Koster dan untuk membahas teknis berbagai hal menjelang kembali beroperasinya bus TMD. Menurutnya, Pemkot Denpasar dan bupati se-Bali NTT telah sepakat bergotong royong demi mengaktifkan layanan bus itu.
“Kami gotong royong (membiayai TMD), karena tidak adanya alokasi dari pusat,” kata Jaya Negara saat dijumpai di kantor DPRD Kota Denpasar, dikutip Selasa (18/3/2025).
Jaya Negara menjelaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan mengucurkan dana 30 persen untuk operasional TMD. Adapun, 70 persen sisanya diambil dari APBD Denpasar, Badung, dan Gianyar (Sarbagia).
Politikus PDIP itu berharap bus TMD dapat segera kembali mengaspal dan melayani penumpang di jalanan Bali. Terlebih, pengaktifan operasional bus TMD merupakan harapan masyarakat.
Jaya Negara mengatakan dirinya mendukung operasional bus TMD yang memiliki feeder. “Salah satunya yang kami dukung yang pertama (rute) dari Sudirman (denpasar) ke Universitas Udayana di Jimbaran. Lalu yang (rute) Ubung ke Sanur, Ubung ke Bandara, dan Ubung ke Ubud,” kata dia.
Rencana itu disambut gembira oleh penumpang. “Kami sangat menyambut gembira bus akan beroperasi lagi. Semoga jangan sampai mundur lagi,” kata salah satu pengguna bus TMD, Dyah Rooslina, di Terminal Ubung, Denpasar, beberapa waktu lalu.
“Saya tunggu komitmen dari Pemerintah Provinsi Bali. Karena (operasional bus TMD) berhenti dua bulan saja sudah banyak masalah. Saya biasa naik bus TMD dari Terminal Ubung ke Ubud,” dia menambahkan.
Pengguna bus TMD lain, Bram Adimas Wasito, juga merespons positif rencana pemerintah itu. Bus TMD menjadi transportasi andalan untuk mobilitasnya.
“Saya pakai bus TMD sejak 2021. Buat jalan-jalan atau ke kantor bantu orang tua saya di Jalan Diponegoro, Denpasar,” kata Bram.
Bram juga berharap rencana operasional bus TMD dapat segera terealisasi. Sebab, menurutnya, kualitas bus TMD jauh lebih baik ketimbang bus Sarbagita.
“Bus Sarbagita itu datang cuma sejam sekali. Busnya juga sering mogok. Nggak optimal,” kata Bram.
Manajer Operasional PT Satria Trans Jaya, Ida Bagus Eka Budi, mengatakan mendapatkan pagu Rp 60 miliar per tahun untuk operasional. Dia mengklaim jumlah itu cukup untuk operasional armada yang kini tersisa 75 unit dari 105 unit.
“Kami akan beroperasi sesuai anggaran yang sudah disiapkan Pemerintah Provinsi Bali. Pagu yang kami dapat itu informasinya Rp 60 miliar per tahun. Cukup itu,” kata Budi.
(fem/fem)