Jumat, Oktober 25


Jakarta

Honda tak menargetkan target muluk-muluk di MotoGP. Pabrikan Jepang itu hanya ingin kembali bisa memenangi balapan.

Honda tengah mengalami masa terpuruk di MotoGP. Meski sedikit diuntungkan dengan mendapat hak konsesi, belum terlihat adanya perubahan signifikan pada motor Honda RC213V yang ditunggangi Luca Marini dan Joan Mir. Tapi itu tak membuat Honda patah arang. Manajer Repsol Honda Alberto Puig mengungkap saat ini pabrikan Jepang itu hanya ingin kembali bisa menang.

“Terkadang Anda harus menjalani proses yang menyakitkan dan inilah yang sedang kami alami,” buka Puig dilansir Crash.


“Semangat Honda adalah tidak pernah menyerah. DNA Honda di dunia balap sudah bertahun-tahun dan semangat balapan adalah sesuatu yang tidak akan pernah kami tinggalkan. Satu-satunya target kami adalah menang lagi,” lanjut Puig.

Puig tak menampik saat ini Honda memang memasuki masa sulit. Ada banyak hal yang diuji Honda guna mengembalikan performanya seperti sedia kala saat masih ada Marc Marquez.

“Meski terlihat dari luar kami tak ada peningkatan karena dari hasilnya belum terlihat, tapi di internal kami berubah. Kami akan berubah lebih banyak. Honda adalah perusahaan yang sudah menjalani balapan untuk waktu yang lama,” jelasnya.

“Setiap perusahaan memiliki prosesnya masing-masing. Mereka bisa beradaptasi tapi filosofi tak bisa berubah. Kita bisa membuat perubahan tapi Honda tetaplah Honda,” sambung Puig.

Puig percaya dengan dua ridernya saat ini. Ditambah lagi, Honda akan kedatangan Aleix Espargaro yang menjadi test rider. Aleix diharapkan bisa memberikan kontribusi positif bagi perkembangan motor Honda.

Kendati demikian, Puig menambahkan soal Honda yang tak akan memaksa pebalap yang tak ingin membela pabrikan berlogo sayap mengepak itu. Sudah terlihat saat Honda tak menahan Marquez yang hengkang ke Ducati.

“Apa yang dia lakukan menurut dia benar. Dia menunjukkan hasil yang bagus. Dari pandangan kami, kami harus menerima itu dan tim terus berjalan. Honda tidak akan menghentikan pebalap yang ingin pergi ataupun datang. Kami tidak senang tapi kami menghormati karena dia sudah menang banyak untuk Honda, dan itu adil,” pungkas dia.

(dry/rgr)

Membagikan
Exit mobile version