Selasa, Februari 4


Jakarta

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengapresiasi pengakuan Spanyol terhadap Negara Palestina. HNW pun berharap agar langkah positif ini diikuti oleh negara-negara lainnya.

Dalam pertemuan dengan Ketua Senat Spanyol di gedung Parlemen Spanyol, Madrid, Rabu (22/5) kemarin, HNW mengungkapkan 3 negara Eropa, yakni Spanyol, Irlandia, dan Norwegia mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

“Sikap resmi Pemerintah Spanyol, yang diumumkan di Parlemen pada 22 Mei 2024 dan mendapat sambutan meriah dari anggota Parlemen Spanyol itu juga diumumkan bersama dengan Irlandia dan Norwegia. Ketiga negara Eropa itu akhirnya mengakui Palestina sebagai negara Merdeka. Ini merupakan peristiwa bersejarah dan bisa menjadi salah satu tonggak untuk mewujudkan Palestina benar-benar sebagai negara Merdeka yang diterima sebagai anggota penuh PBB,” ujar HNW dalam keteranganya, Kamis (23/5/2024).


Menurut HNW, dengan pengakuan dari tiga negara Eropa itu, dan pengakuan dari empat negara di Karibia, maka bertambahlah jumlah negara anggota PBB yang tadinya baru 143 negara menjadi 150 negara.

“Itu sudah melampaui 2/3 jumlah Negara anggota Majelis Umum PBB yang akui Palestina sebagai negara merdeka. Penting kiranya dukungan serupa juga segera diberikan oleh negara-negara di seluruh dunia, demi keadilan dan perdamaian,” tuturnya.

HNW menuturkan, pengakuan banyak negara menjadi modal bagi Palestina untuk meraih kemerdekaannya. Tidak hanya itu, hal ini juga dapat menghentikan penjajahan dengan segala bentuk tragedi kemanusiaan yang dihadirkan.

“Ini dahulu yang dialami oleh rakyat Indonesia ketika proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan. Adanya pengakuan awal dari sejumlah negara dan berbagai pihak lainnya, termasuk dari Palestina, merupakan modal bagi perjuangan Indonesia untuk menghentikan penjajahan Belanda, dan meraih kemerdekaan yang diakui serta diterima di dunia internasional, dan juga oleh PBB,” tukasnya.

Di samping itu, HNW juga memberikan apresiasi terhadap Irlandia dan Norwegia atas pengakuannya terhadap negara Palestina. Ia berharap negara Eropa lainnya seperti Belgia, Slovenia, dan Malta hendaknya segera mengumumkan secara resmi terkait pengakuan terhadap Palestina sebagai negara merdeka.

“Pengakuan sejumlah negara Eropa dan sebelumnya juga oleh beberapa negara di Karibia seperti Jamaika, Barbados, Trinidad & Tobago, dan Bahamas terhadap Palestina sebagai negara merdeka, diharapkan bisa menjadi penguat usaha untuk hentikan genosida, kejahatan penjajahan Israel atas Palestina, dan menghadirkan perdamaian di kawasan tersebut, serta dampak positifnya yang bisa meluas ke dunia internasional bahkan berkontribusi menyelamatkan peradaban global juga,” urai HNW.

Ke depannya, HNW berharap dunia internasional perlu meningkatkan kerja sama guna menghadirkan solusi untuk penjajahan dan aksi brutal Israel di Palestina. Hal ini mengingat aksi yang dilancarkan Israel telah melanggar hukum internasional dan Hak Asasi Manusia.

HNW mengatakan dengan hadirnya semakin banyak pengakuan, penting dunia internasional, termasuk negara-negara barat, menyadari kejahatan dan dampak buruk dari tindak laku Israel yang berulang kali mengabaikan resolusi PBB, hukum internasional serta hal-hal yang diakui di peradaban global seperti pengakuan terhadap HAM, hukum, menghormati keputusan institusi internasional.

“Termasuk sikap Israel yang belakangan makin arogan menolak solusi dua negara dengan adanya negara Palestina merdeka, sebagaimana yang mereka lakukan sesudah Jaksa ICC mengumumkan perintah penangkapan terhadap beberapa pimpinan Israel, dan apa yang baru saja kembali melakukan provokasi dan klaim penguasaan atas Masjid Al Aqsa, sesudah tiga negara Eropa menyampaikan dukungan terhadap Palestina sebagai negara merdeka,” jelasnya.

HNW melihat hal tersebut semakin menunjukkan bahwa Surat Penangkapan Jaksa International Criminal Court (ICC/Mahkamah Pidana Internasional) terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menhan Israel Yoav Gallant adalah benar dan karenanya semakin penting untuk segera dilaksanakan.

“Dan di sisi lain menghindari terjadinya kriminalisasi terhadap para pejuang kemerdekaan Palestina seperti pemimpin Hamas yang dalam kasus ini bersama rakyat Palestina sebagai korban, karena perjuangan hadirkan Palestina Merdeka ternyata bukan makin ditolak publik tapi justru makin banyak didukung dibuktikan dengan semakin banyaknya negara yang akui Palestina sebagai negara Merdeka,” imbuh HNW.

Selain membicarakan tentang diplomasi Parlemen untuk menguatkan demokrasi dan hubungan parlemen kedua negara agar dapat berkontribusi dalam menguatkan hubungan antara 2 negara, isu mengenai Palestina pun menjadi salah satu topik perbincangan dalam pertemuan ini.

Sebagai informasi, dalam rangka delegasi MPR ke Spanyol, HNW bersama anggota MPR Tifatul Sembiring, Jazuli Juwaini, Tamsil Linrung, dan Abdul Hakim didampingi oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Spanyol Dr M Najib. Delegasi MPR RI di Spanyol diterima oleh Ketua Senat Parlemen Spanyol Pedro Rollan Ojeda yang didampingi Senator Vicente Azpitarte.

(anl/ega)

Membagikan
Exit mobile version