Senin, Mei 13


Jakarta

Produsen bus asal Jepang, Hino, mengimbau kepada para operator bus agar tidak memasang klakson telolet di armadanya. Sebabnya, pemasangan klakson telolet berpotensi mengganggu sistem pengereman bus.

Tren klakson telolet kembali jadi perbincangan akhir-akhir ini. Soalnya tren ini memakan korban jiwa di Banten, di mana ada seorang anak berusia 5 tahun tewas terlindas ban belakang bus saat meminta pengemudi bus untuk membunyikan klakson telolet.

Tak ayal peristiwa itu pun menjadi sorotan berbagai kalangan. Belakangan, Kementerian Perhubungan turun tangan mengatur penggunaan klakson telolet. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengimbau agar seluruh operator bus tidak lagi menggunakan klakson telolet.


Dari sisi karoseri, Adiputro juga telah melarang para pegawainya melayani permintaan pemasangan klakson telolet. Sedang dari sisi produsen bus, Hino juga tak menyarankan operator bus memasang klakson telolet. Sebab itu berkaitan dengan aspek safety.

“(Soal) klakson telolet. Jadi sebetulnya banyak sekali case, (bus) menggunakan klakson angin, tapi mengambilnya itu di tempat yang salah. Jadi kita lihat, banyak dari mereka, mengambil (angin) langsung dari tangki tanpa melalui safety valve,” kata After Sales & Technical Director Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Irwan Supriyono di Jakarta, Senin (25/3/2024).

“Sebetulnya di dalam guidance atau buku manual, ada tempat yang bisa diambil. Kenapa kalau diambil melalui tangki ya, ketika si klakson telolet itu selangnya bocor, otomatis isi tangki terkuras habis ya. Ini akan berpengaruh ke pengereman. Kalau angin habis, tentunya pengereman akan bermasalah. Itu yang kita khawatirkan,” jelasnya lagi.

“Dan terlampau sering menggunakan telolet, otomatis akan menguras (angin di tangki) kan. Jadi pada saat ingin digunakan untuk keadaan darurat seperti di jalanan menurun, itu akan kurang anginnya. Jadi nggak kita sarankan (pasang klakson telolet di bus), karena akan mengganggu efektivitas penggunaan rem,” bilang Irwan.

Dalam banyak kasus rem bus blong di jalanan menurun, terjadi karena penggunaan klakson telolet secara berlebihan. Klakson telolet yang mengandalkan angin dari tangki rem membuat tangki kehabisan angin, sehingga pengereman gagal.

Simak Video “Kata Pakar Safety Riding soal Pelarangan Telolet Bus AKAP
[Gambas:Video 20detik]
(lua/din)

Membagikan
Exit mobile version