Kamis, Oktober 17


Kerala

Sebuah panggilan telepon mengakhiri penantian panjang keluarga korban penumpang pesawat tahun 1968. Jenazah penumpang yang dinyatakan hilang akhirnya pulang.

Dilansir dari BBC pada Rabu (16/10/2024), telepon itu datang dari kantor polisi di Distrik Pathanamthitta di negara bagian Kerala, India Selatan. Petugas menyampaikan berita tak terduga kepada Thomas bahwa jenazah kakak laki-lakinya, Thomas Cherian, ditemukan.

Cherian, seorang perajin tentara, termasuk di antara 102 penumpang di dalam pesawat Angkatan Udara India yang jatuh di Himalaya pada tahun 1968 setelah mengalami kondisi cuaca buruk.


Pesawat itu menghilang dari radar saat terbang di atas celah Rohtang, yang menghubungkan negara bagian utara Himachal Pradesh dengan Kashmir yang dikelola India.

Selama bertahun-tahun, pesawat AN-12 IAF itu terdaftar sebagai pesawat hilang dan nasibnya masih menjadi misteri.

Kemudian pada tahun 2003, tim pendaki gunung menemukan jenazah salah satu penumpang.

Pada tahun-tahun setelah itu, ekspedisi pencarian tentara menemukan delapan jenazah lagi dan pada tahun 2019, puing-puing pesawat ditemukan dari pegunungan.

Beberapa hari yang lalu, kecelakaan tahun 1968 kembali menjadi berita utama ketika tentara menemukan empat jenazah, termasuk jenazah Cherian.

“Rasanya sesak napas selama 56 tahun tiba-tiba menguap. Saya akhirnya bisa bernapas lagi,” kata Thomas kepada BBC Hindi.

Cherian, anak kedua dari lima bersaudara, baru berusia 22 tahun ketika ia hilang. Ia telah menaiki pesawat untuk pergi ke tempat tugas pertamanya di wilayah Himalaya, Leh.

Baru pada 2003, ketika jenazah pertama ditemukan, statusnya berubah dari hilang menjadi meninggal.

“Ayah kami meninggal pada 1990 dan ibu kami pada 1998, keduanya menunggu berita tentang putra mereka yang hilang,” kata Thomas.

Secara keseluruhan, hanya 13 jenazah yang telah ditemukan hingga saat ini dari lokasi kecelakaan. Kondisi cuaca yang buruk dan medan yang dingin di wilayah tersebut menyulitkan tim pencari untuk melakukan ekspedisi di sana.

Jasad Cherian dan tiga orang lainnya, yaitu Narayan Singh, Malkan Singh, dan Munshiram ditemukan 16.000 kaki di atas permukaan laut dekat gletser Dhaka.

Operasi terbaru dilakukan bersama oleh Dogra Scouts, satuan resimen Dogra milik tentara India dan anggota Tiranga Mountain Rescue. Petugas menggunakan citra satelit, radar Recco, dan pesawat nirawak untuk menemukan jasad tersebut, kata Kolonel Lalit Palaria, komandan Dogra Scouts.

Yang membantu petugas mengidentifikasinya adalah tanda nama di seragam Cherian “Thomas C”, dengan hanya huruf C dari nama belakangnya yang terlihat, beserta dokumen di sakunya.

Keluarganya mengatakan bahwa meskipun kesedihan atas kehilangannya tidak akan pernah pudar, mereka merasa lega karena akhirnya mendapatkan sedikit ketenangan.

Pada tanggal 3 Oktober, para pejabat menyerahkan peti jenazah Cherian, yang dibungkus bendera India, kepada keluarganya. Sebuah upacara pemakaman diadakan di sebuah gereja di desa mereka Elanthoor, sehari kemudian.

(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version