Minggu, Oktober 6


Jakarta

Kasus henti jantung mendadak atau cardiac arrest seringkali menjadi penyebab utama kematian atlet muda. Kondisi ini kerap tidak disadari karena bisa terjadi tanpa adanya gejala sebelumnya.

Kondisi ini menjadi sorotan setelah atlet bulutangkis muda asal China, Zhang Zhi Jie, meninggal dunia saat bertanding. Menurut laporan, atlet berusia 17 tahun itu didiagnosis meninggal karena henti jantung mendadak.

Terlepas dari itu, spesialis bedah jantung dan pembuluh darah dr Rugun Maria Elizabeth Tobing, SpBTKV, menjelaskan ada dua kemungkinan penyebab kondisi henti jantung banyak dialami orang usia muda.


“Kalau umur yang muda, apalagi di bawah 20 tahun ya, itu kemungkinan besar karena ada kelainan jantung bawaan. Itu bisa ada beberapa tipe. Tapi, secara statistik paling banyak adalah gangguan otot jantung yang disebut kardiomiopati atau Hypertrophic obstructive cardiomyopathy (HOCM),” jelas dr Rugun saat dihubungi detikcom, Kamis (4/7/2024).

“Itu memang bawaan dan itu progresif. Jadi, pelan-pelan makin berat,” sambungnya.

Selain itu, kondisi henti jantung juga bisa disebabkan oleh gangguan irama jantung. Kondisi ini bisa terjadi saat ada kelainan pada kelistrikan di jantung.

Namun, dr Rugun mengatakan kondisi henti jantung ini tidak selalu bisa dideteksi dari awal. Terlebih di usia yang muda, seperti di bawah 20 tahun.

“Apalagi kalau umur semuda itu, biasanya sih check up-nya kan nggak terlalu sampai dalam ya, mungkin masih yang general banget, ini asumsi saja,” tutur dr Rugun.

“Mungkin kalau pada umur 17 kan dianggap belum ada risiko-risiko kelainan jantung. Jadi kalau dia belum ada keluhan yang bermakna, mungkin tidak pernah di check sampai detail ke arah jantung,” pungkasnya.

(sao/suc)

Membagikan
Exit mobile version