Senin, September 30


Jakarta

Belum lama ini seorang pria mengunggah video hasil potongan daging kurban. Namun, ada hal yang membuat netizen ikut heboh lantaran bagian dalam daging bergerak seperti ini!

Dalam perayaan Idul Adha 2024, ditemukan sejumlah fenomena mengejutkan, mulai dari daging yang memiliki lafadz ‘Allah’, penemuan dua janin di dalamnya, hingga potongan daging kurban yang bergerak seperti pada video viral ini.

Melalui unggahan video di akun TikTok @arfasyrf, pria yang tampaknya sedang bertugas memotong daging kurban ini menemukan hal mengganjal pada potongan daging.


Pasalnya, bagian dalam daging bergerak sendiri, berkedut, dan seperti ada sesuatu di dalamnya. Ia pun tidak menemukan hal ini di satu potongan saja, tetapi daging bergerak ini muncul di beberapa potongan. Sekalipun ia mencoba memegangnya, tetapi daging kurban itu masih bergerak.

Pria itu menulis keterangan, “Eyeek geli. Siapa yang merinding melihat ini #trypophobia.”

Unggahan video yang telah ditonton oleh 4,4 juta orang ini pun telah membuat para netizen ikut terkejut. Sebagian netizen menganggap ada cacing di dalamnya yang membuat daging bergerak sendiri.

Tidak sedikit juga netizen merasa merinding hingga geli usai melihat video daging ini.

Seperti netizen ini yang berkomentar, “Plis gue lagi makan daging kurbannya plis langsung huek.”

Daging yang berkedut dan bergoyang ini telah membuat banyak orang terkejut. Foto: TikTok @arfasyrf

“Mana nontonnya sambil makan daging kurban yang udah dijadiin rendang sekarang,” jelas yang lain.

Adapun seorang netizen yang membagikan pengalaman serupa ketika sedang memotong daging kurban.

Netizen ini mengungkap, “Aku juga pernah gitu dulu, pas mau motong daging, dagingnya gerak.”

Ini bukan pertama kalinya fenomena tersebut terjadi. Hal seperti ini pun dianggap sebagai fenomena yang wajar, sering disebut dengan proses rigor mortis.

Rigor mortis merupakan fase ketika hewan mati, tetapi neuronnya tidak langsung berhenti bekerja. Masih ada sisa-sisa energi dalam otot untuk mempertahankan potensial membran tersebut.

Fenomena ini terjadi karena sistem kerja otot terpisah dari sistem kerja saraf. Sehingga, setelah dipotong otot atau daging masih bergerak walau hanya sesaat, lapor huffpost.com.

Mengutip buku Lawrie’s Meat Science (2006), penulis buku Lawrie & Ledward mengungkap, rigor mortis pada daging merupakan proses alami yang terjadi setelah hewan disembelih. Kondisi ini menyebabkan otot menjadi kaku.

Terdapat empat tahapan rigor mortis pada daging sapi, yang dimulai dari fase pra rigor, dialami 0 sampai 6 jam setelah penyembelihan, dan ditandai dengan aliran darah berhenti. Otot daging sapi ini tetap lentur dan dapat diolah atau dimanipulasi dengan mudah.

Ada juga tahapan onset rigor yang terjadi pada 6 hingga 12 jam usai penyembelihan. Pada fase ini, tekstur daging menjadi lebih keras.

Namun, fenomena seperti ini sebenarnya sudah pernah terjadi sebelumnya. Foto: Getty Images/iStockphoto/AlexRaths

Fase ketiga yaitu fase rigor penuh, terjadi 12 sampai 24 jam setelah penyembelihan. Pada fase ini, daging menjadi sangat keras dan sulit untuk diolah. Fase daging ini memiliki kemampuan untuk menyerap air.

Terakhir, fase pasca rigor dimana daging mulai menjadi lebih lunak dan siap untuk diolah.

Menurut buku Lawrie’s Meat Science (Woodhead Publishing, 2006), rigor mortis juga memiliki pengaruh signifikan terhadap kelembutan dan rasa daging. Oleh karena itu, setelah memotong atau menerima daging kurban, sebaiknya kamu membiarkan daging tersebut untuk diistirahatkan terlebih dahulu.

Daging juga sebaiknya disimpan pada suhu terkontrol dan pada suhu sekitar 15 hingga 16 derajat celcius selama beberapa jam pertama, sebelum didinginkan lebih lanjut.

(aqr/adr)

Membagikan
Exit mobile version