Batam –
Jebolnya tempat penangkaran buaya di Batam bikin heboh. Buaya-buaya itu berhamburan keluar. Beruntung, hingga kini sudah 35 ekor yang berhasil ditangkap.
Tim terpadu penanganan buaya dan masyarakat kembali menangkap 3 ekor buaya yang lepas dari penangkaran yang jebol di Batam. Total buaya yang telah ditangkap berjumlah 35 ekor.
“Lantamal IV bersama dengan Pemko Batam, Koramil Sekupang, BKSDA, Polsek Bulang, PT PJK dan masyarakat hingga hari ini telah mengevakuasi 35 ekor buaya di kawasan Pulau Bulan dan sekitarnya,” kata Koordinator Posko Tim Terpadu Penanganan Bencana dan Evakuasi Buaya, Letkol Mar Bambang Irianto.
Bambang menyebut puluhan ekor buaya itu ditangkap di sejumlah lokasi. Di antaranya di perairan Pulau Mangkada, Pulau Seraya, Teluk Sepaku, Sungai Lokan dan Batu Legong.
“Pemkot Batam telah membuat Posko Terpadu yang dikoordinatori Lantamal IV Batam sejak tanggal 17 Januari 2025. Tercatat Operasi ini telah berhasil setidaknya menangkap 35 ekor buaya di berbagai titik seperti di Perairan Pulau Mangkada, Pulau Seraya, Teluk Sepaku, Sungai Lokan dan Batu Legong,” ujar dia.
Bambang mengatakan puluhan ekor buaya yang telah ditangkap itu selanjutnya dibawa ke Penangkaran PT PJK yang berada di Pulau Bulan, Bulang, Batam.
“Hasil Tangkapan buaya Tim Terpadu selanjutnya diserahkan kepada Pihak terkait di Jetty Baru PT ITS dan akan dikembalikan ke Penangkaran PT PJK di Pulau Bulan,” ujarnya.
Bambang menerangkan saat ini perairan di sekitar Pulau Bulan, Batam sudah mulai kondusif dari penampakan buaya. Selain itu ia menyebut pihaknya juga gencar melakukan patroli hingga memberikan peringatan kepada masyarakat.
“Kondisi di Perairan Pulau Bulan dan sekitarnya kini mulai kondusif dan terkontrol. Selain mengevakuasi buaya ke habitat yang lebih aman, kami juga melakukan langkah antisipatif, seperti patroli rutin, pemasangan tanda peringatan, dan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan keamanan,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, buaya-buaya di penangkaran Pulau Bulan, Kecamatan Bulang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) dilaporkan lepas. Lepasnya puluhan buaya itu diketahui akibat jebolnya pagar penangkaran.
Dari data yang didapat jumlah buaya di penangkaran buaya milik PT PJK kurang lebih berjumlah 800 ekor, dan kolam yang jebol terdapat 200 ekor. Data dari manajemen buaya yang lepas sekitar 5 ekor dan kini masyarakat dan tim terpadu telah menangkap 35 ekor buaya.
Sekretaris Komisi I DPRD Kota Batam, Anwar Anas menyebut pihak perusahaan yang mengelola penangkaran itu tidak dapat memastikan jumlah buaya yang terlepas. Hal itu dia ungkapkan usai DPRD melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi penangkaran pada Rabu (15/1).
“Mereka tak bisa menyebut pasti berapa jumlah buaya yang lepas, per hari ini sudah ada lebih dari 30 buaya yang ditangkap. Jumlah pasti tidak Ada,” kata Anas, Senin (20/1).
DPRD melakukan sidak ke lokasi penangkaran karena mendapat keluhan dari masyarakat. Buaya-buaya yang lepas ini meneror hingga masyarakat resah.
“Penangkaran itu porsinya di DPRD Provinsi, kalau kami turun ke lokasi karena menanggapi keresahan masyarakat. Kemudian komisi I DPRD Batam kemarin mempertanyakan perizinan mereka, tadi berkas mereka sudah diantar dan dalam pengecekan,” ujarnya.
Anas mengungkapkan sidak yang dilakukan Komisi I DPRD Batam merekomendasikan agar buaya yang lepas dari penangkaran agar segera ditangkap. Selain itu warga atau nelayan yang terdampak teror buaya lepas itu juga diberikan kompensasi.
“Yang pertama rekomendasi kami mereka segera melakukan penangkapan buaya yang lepas dari penangkaran. Kedua sagu hati terhadap nelayan terdampak, karena banyak nelayan yang ketakutan. Apalagi memasuki musim Imlek, nelayan biasanya menangkap ikan dingkis, ini kan nilainya lumayan bagi nelayan, agar mereka diberikan kompensasi,” ujarnya.
——–
Artikel ini telah naik di detikSumut.
(wsw/wsw)