Jumat, Oktober 4


Jakarta

Di Korea Selatan heboh mobil listrik Mercedes-Benz EQE tiba-tiba terbakar dan merembet ke 140 mobil lainnya di parkiran basement. Insiden ini menambah kekhawatiran orang untuk beralih menggunakan mobil listrik.

Para ahli berspekulasi, mobil listrik tersebut mungkin terlibat dalam tabrakan sebelum kejadian, yang dapat merusak baterai dan menyebabkan panas berlebih. Dalam kejadian itu, tidak disebutkan merek baterai yang digunakan.

PT HLI Green Power, produsen baterai mobil listrik lokal Indonesia hasil kolaborasi Hyundai dan LG, memastikan mobil listrik yang terbakar di Korea itu tidak menggunakan baterai LG. Menurut Joseph Ananta, Professional of Cell Electrode Production PT HLI Green Power, mobil listrik yang menggunakan baterai LG belum pernah ada kejadian terbakar.


“Jadi beberapa waktu lalu ada insiden di Korea Selatan (mobil terbakar) di basement, tapi itu bukan baterai dari buatan LG Energy Solution. LG Energy Solution punya track recrod yang sangat baik. Artinya kondisi thermal runaway (peningkatan suhu yang cepat dan tidak terkendali) itu sudah diantisipasi sebelumnya dari proses pembuatan sel baterai,” kata Joseph di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (3/10/2024).

Menurut Joseph, baterai yang diproduksi PT HLI Green Power untuk mobil listrik Hyundai Kona Electric sudah melalui serangkaian tes keamanan. Baterainya telah dipastikan aman sebelum dipasang di mobil.

“Di proses produksi kita, ada charging dan discharging (CDC). Jadi proses CDC itu kita lakukan monitoring dari mulai sel itu dilakukan charging sampai siap dipacking untuk dikirim, sekitar 10 hari. Kita cek apakah ada leakage (kebocoran) dari voltage-nya. Jadi kita cek dari awal produksi baterai itu dicharging sampai 10 hari setelahnya apakah ada low voltage atau tidak. Di situ akan ketahuan,” kata Joseph.

“Kita juga ada beberapa pengetesan cycle, pengetesan secara berulang-ulang charging dari 0 sampai 100 (persen) kemudian dishcgarhing dari 100-0 (persen) dengan beberapa kondisi yang ekstrem. Kita sesuaikan dengan kondisi aktual di Indonesia. Polanya sudah kita uji sesuai dengan kondisi lapangan yang ada di Indonesia. Artinya, dari pengujian yang ada di HLI itu sudah menunjukkan bahwa baterai kita grade A. Grade A artinya tidak ada masalah untuk thermal ruanaway,” sambungnya.

Kasus terbakarnya mobil listrik di Korea Selatan itu sempat mengganggu beberapa produsen baterai mobil listrik. Namun, Joseph memastikan, baterainya berbeda dengan baterai untuk mobil listrik Hyundai.”Mungkin ada beberapa case yang cukup mengganggu beberapa produsen baterai. Karena di situ tidak disebutkan siapa produsen baterainya. Di sini yang perlu saya garis bawahi adalah dari proses pembuatan, kemudian pengujian dan shipment kita garansi semua sampai baterai itu digunakan oleh konsumen,” pungkas Joseph.

(rgr/din)

Membagikan
Exit mobile version