Selasa, Desember 24


Jakarta

Saat sedih melanda, bandara bisa jadi alternatif untuk healing. Menjajal kereta bandara dan kalayang sekaligus.

Tempat mana lagi yang mewakilkan perpisahan dan perjumpaan kalau bukan di bandara? Di sana terpampang nyata kesedihan akan perpisahan dan kegembiraan ketika ada pertemuan.

Dari tengah Jakarta, detikTravel menuju Bandara Soekarno Hatta dengan kereta bandara dari stasiun Sudirman baru yaitu BNI City. Kereta itu dilengkapi dengan fasilitas nyaman seperti AC, kursi empuk bisa di modifikasi kursi, pemandangan hutan pepohonan berwarna hijau dan suasana kereta di dalam yang bersih dan dingin.


Harga tiket Kereta Bandara dari Stasiun BNI City menuju Bandara Soekarno-Hatta adalah Rp 70.000. Setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, traveler akan diarahkan menuju petunjuk Kereta Kalayang (Skytrain), yang akan mengantarkan penumpang ke Terminal 1, Terminal 2, atau Terminal 3.

Perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun Sudirman Baru BNI City hanya memakan waktu sekitar 48 menit dengan hadir di berbagai titik yaitu stasiun Manggarai, BNI City, Duri, Rawa Buaya, Batu Ceper dan Bandara Soekarno Hatta. Sembari duduk di kereta, traveler bisa mendengarkan playlist galau favorit atau podcast motivasi tentang self-love.

Tetapi, kali ini detikTravel menuju bandara bukan untuk bepergian atau menjemput seseorang. Kali ini, bandara menjadi pilihan saat kesedihan ditinggal ayah untuk selama-lamanya belum genap dua pekan lalu masih sering timbul.

Sesampainya di area keberangkatan Terminal 3, wajah muram terekam. Yang lain terluka tapi mencoba untuk memendamnya.

detikTravel mendekati salah satu sosok yang duduk di sana. Dia terlihat termenung di salah satu tempat duduk di ruang tunggu.

Setelah berbincang, ternyata Lauren, si penumpang itu, tidak akan bepergian. Dia sengaja datang ke Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta untuk menyendiri dan mengenang memori manis bersama pasangannya.

“Saya teringat waktu bersama cowok saya. Saat menunggunya berangkat, kami sering makan di sini, melihat pesawat terbang, lalu dadah-dadah sebelum dia pergi. Kembali teringat pada bandara ini mengobati kerinduan saya,” kata Lauren dalam perbincangan dengan detikTravel.

Dia bilang hanya memilih kereta bandara dan duduk di terminal 3. Tidak belanja, tidak jajan, bahkan tidak membeli kopi.

Usai perbincangan pendek itu, detikTravel pamit. Dia melanjutkan kesendiriannya.

Lauren tidak sendiri. Kerabat detikTravel yang baru ditinggal ayah selama-lamanya juga belum lama menuju Bandara Soekarno Hatta. Berdiam dan memandang mereka yang lalu lalang.

“Papa saya belum lama meninggal, 10 hari lalu. Awalnya, bingung mau ke mana buat meredakan kesedihan, tetapi kemudian saya naik kereta bandara dan ke sini. Saat tiba, kemudian saya baru menyadari di sini tempat orang-orang pamitan. Bapak-anak berpelukan, ibu dan anaknya cipika-cipiki, ada yang menangis,” kata Putri Novia.

“Saya mengambil pelajaran hidup dari perpisahan dan pertemuan di bandara, bahwa perpisahan dan pertemuan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Dalam perjalanan healing ini, saya menyadari bahwa kenangan dan kerinduan dapat terobati dengan cara sederhana, seperti merenung di tempat yang menyimpan begitu banyak cerita emosional,” dia menambahkan.

Novia bilang setelah duduk-duduk, dia tidak akan langsung pulang. Dia akan berkeliling Bandara Soekarno Hatta dengan kalayang. Berpindah dari Terminal 3 ke Terminal 2.

detikTravel juga turut menjajal kalayang. Fasilitas kereta Kalayang ini gratis dan tidak dipungut biaya. Untuk perjalanan pulang, prosedurnya sama seperti saat kedatangan. Traveler dapat menggunakan kereta Kalayang menuju Stasiun Kereta Bandara. Setelah tiba di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta, traveler perlu membeli tiket di alat pemesanan tiket berwarna merah.

Pastikan tiket yang dibeli sesuai dengan jadwal keberangkatan kereta yang diinginkan. Selain itu, nongkrong di bandara memberikan ruang untuk me time. Yaitu Terminal 3, terminal ini terkenal dengan desain modern dan fasilitas lengkap.

Traveler bisa duduk di salah satu lounge atau sekadar menikmati secangkir kopi di kafe-kafe. Tempat ini cocok untuk merenung sambil melihat pesawat lepas landas dan mendarat.

Jika perut mulai lapar, cobalah mengisi energi di beberapa restoran. Banyak pilihan makanan yang bisa menemani healing traveler, mulai dari makanan lokal hingga internasional dengan bonus pemandangan Pesawat secara jelas melalui kaca besar Bandara Soekarno Hatta. Salah satu tempat favorit banyak orang adalah ruang tunggu dengan pemandangan landasan pacu. Duduklah di dekat jendela besar, perhatikan pesawat yang datang dan pergi.

Setelah puas menghabiskan waktu di bandara, traveler bisa kembali pulang dengan kereta bandara. Perjalanan pulang ini bisa jadi waktu refleksi. Jika saat pergi traveler masih membawa beban berat, semoga pulang nanti hati terasa lebih ringan.

(fem/fem)

Membagikan
Exit mobile version