Jakarta –
Alat masak berbahan dasar plastik hitam sering kali dipakai. Namun, penggunaannya perlu hati-hati karena bisa menimbulkan risiko bahaya ini.
Alat masak dari berbagai macam bahan hadir di pasaran untuk memudahkan para chef profesional maupun chef rumahan dalam memasak. Alat masak ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing.
Beberapa orang ada yang lebih suka menggunakan alat masak berbahan kokoh, seperti stainless steel. Tidak sedikit juga yang memilih menggunakan alat masak berbahan plastik.
Alat dapur yang terbuat dari plastik memang banyak jenisnya. Namun, salah satu yang sering dibeli, seperti spatula dan sendok biasanya terbuat dari plastik hitam. Sayangnya, alat masak dari bahan ini tidak seaman yang dikira.
Menurut studi terbaru yang disebutkan NYPost (09/12/2024), alat masak berbahan plastik hitam mengandung zat penghambat api (flame retardant) tingkat tinggi yang dapat menyebabkan kanker dan gangguan hormon.
Studi ini ditinjau oleh sejumlah peneliti di Toxic-Free Future dan Institut Amsterdam for Life and Environment di Vrije Universiteit. Mereka menguji 203 produk alat masak yang terbuat dari plastik hitam. Penelitian tersebut menemukan bahwa 85% dari alat berbahan ini mengandung konsentrasi flame retardant tinggi.
Flame retardant merupakan bahan kimia yang biasa digunakan dalam pembuatan barang-barang elektronik, furniture, dan karpet untuk mencegah terjadinya kebakaran. Namun, jika bahan tersebut masuk dan menumpuk di dalam tubuh, berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius, mulai dari kanker hingga kerusakan sistem saraf, lapor propaganda.id (09/12/2024).
Alat masak atau dapur dari bahan plastik hitam perlu dihindari. Foto: iStock
|
Megan Liu, salah satu peneliti menjelaskan bahwa flame retardant yang ditemukan mirip seperti yang ada di barang-barang elektronik, seperti televisi, handphone, dan komputer. Flame retardant khususnya ditemukan pada alat masak plastik hitam, bukan yang berwarna lain. Pasalnya, komponen elektronik daur ulang yang digunakan sebagai penghambat api cenderung berwarna hitam.
Meskipun produsen mungkin tidak sengaja menambahkan flame retardant pada alat dapur, tetapi plastik hitam dari elektronik ini bisa saja menjadi bagian dari produk rumah tangga karena proses daur ulang. Perangkat elektronik yang mengandung flame retardant ini didaur ulang menjadi wadah peralatan masak atau penyimpanan makanan.
Wadah sushi dari plastik hitam seperti ini bisa saja terkontaminassi bahan berbahaya. Foto: iStock
|
Jadi sebenarnya alat masak plastik itu seharusnya aman, tetapi bisa terkontaminasi dengan bahan bahaya ini karena proses daur ulang tersebut.
Liu menjelaskan, “Bahan kimia penyebab kanker ini seharusnya tidak digunakan sejak awal, tetapi dengan daur ulang, bahan kimia ini memasuki lingkungan rumah kita melalui lebih dari satu cara.”
Tidak disebutkan merek atau produsen spesifik dari alat masak bahan plastik hitam. Namun, tingkat flame redeants tertinggi ditemukan pada alat, seperti spatula dan wadah piring sushi.
Salah satu bahan kimia yang terdeteksi di alat dapur adalah zat terlarang decaBDE, yang sebelumnya digunakan untuk membuat casing elektronik. Bahan tersebut pun bisa masuk ke dalam tubuh melalui daur ulang.
Meskipun penelitian lebih lanjut perlu dilakukan, tetapi para peneliti meminta masyarakat lebih berhati-hati. Ini untuk memastikan agar tidak terkena paparan bahan kimia bahaya ini.
Profesor Departemen Farmakologi dan Toksikologi di Michigan State University juga mengungkap kepada HuffPost bahwa orang-orang perlu menyingkirkan alat dapur berbahaya ini.
Penting untuk memilih alat dapur yang digunakan sehari-hari. Alat masak dari plastik hitam ini bisa diganti ke bahan logam, layu, dan keramik. Namun, pilihan terbaik menurut profesor tersebut adalah alat masak berbahan logam karena paling mudah dibersihkan dan ideal untuk masak dalam suhu tinggi.
(aqr/adr)