Sabtu, Oktober 5

Jakarta

Jepang memiliki kuliner yang cukup beragam, mulai dari ramen, katsu, sushi, hingga aneka jajanan yang enak. Salah satu bahan yang umum digunakan di sana adalah daging babi.

Bagi muslim yang bepergian ke Jepang, tentu harus waspada agar tidak makan daging babi atau bahan-bahan yang dilarang. Apalagi namanya menggunakan bahasa Jepang yang kita asing mendengarnya.

Selain itu, banyak makanan mengandung babi yang penampilannya mirip makanan halal. Seperti dalam artikel ini, ada 8 makanan Jepang yang mirip katsu sapi hingga tumis pare, tetapi mengandung babi.


Makanan Jepang yang Mengandung Babi

Dikutip dari Taste Atlas (15/9/2024), berikut ini beberapa makanan Jepang populer yang mengandung babi.

1. Tonkatsu

Tonkatsu. Foto: Shutterstock via TasteAtlas

Tonkatsu adalah potongan daging babi yang digoreng dengan tepung. Makanan ini muncul pada akhir abad ke-19 sebagai jenis yoshoku yang dipengaruhi oleh masakan barat, kemudian berakulturasi dengan budaya lokal.

Dari segi tampilan, makanan ini mirip katsu ayam atau sapi. Tonkatsu sering dijadikan isian atau topping dengan makanan lain. Namanya pun akan mengikuti nama makanan utamanya, seperti sandwich, ramen, kare, atau donburi.

2. Katsudon

Katsudon. Foto: Shutterstock via TasteAtlas

Katsudon merupakan makanan berjenis donburi (rice bowl) atau nasi berwadah mangkuk dengan topping aneka bahan yang direbus. Referensi paling awal hidangan ini berasal dari tahun 1921.

Salah satu toppingnya adalah katsudon yang direbus bersama sayuran dan telur. Menu populernya, katsudon dibuat dengan tonkatsu, saus Worcestershire, miso, dan kecap asin. Katsudon Jepang banyak yang menggunakan potongan daging babi.

Namun kini banyak juga yang menjual katsudon dengan bahan sapi dan ayam, seperti restoran Jepang di Indonesia. Tanyakan dulu bahan-bahannya kepada penjual agar tidak salah beli.

3. Shogayaki

Shogayaki. Foto: Shutterstock via TasteAtlas

Shogayaki termasuk makanan babi yang umum di Jepang. Isinya adalah potongan daging babi tanpa lemak yang diiris tipis dan direbus dengan campuran kecap asin, mirin, dan parutan jahe. Sekilas, daging yang sudah dimasak ini mirip dengan daging sapi.

Shogayaki adalah menu rumahan yang biasa untuk makan siang dan makan malam. Meski demikian, shogayaki juga menjadi menu andalan di berbagai restoran.

Hidangan ini biasanya disajikan bersama nasi dan kubis parut. Sering kali makanan ini dikemas dalam bento untuk dibawa pulang.

4. Chashu

Chashu. Foto: Shutterstock via TasteAtlas

Chashu di Jepang ini mirip dengan char siu di China. Makanan populer di Jepang ini berbahan pork belly atau perut babi yang direbus lama dengan kecap asin dan sake.

Perut babi ini juga dibumbui dengan irisan jahe dan daun bawang hingga meresap ke dalam semua rasa yang berlapis-lapis. Dengan demikian, perut babi yang tebal berubah menjadi sepotong daging yang sangat lembut, empuk, dan berair.

5. Butadon

Butadon. Foto: Shutterstock via TasteAtlas

Bagi yang paham, butadon berasal dari kata ‘buta’ dan ‘don’. Buta berarti daging babi, sedangkan don berarti mangkuk. Butadon adalah makanan Jepang yang terdiri dari semangkuk nasi dan diberi topping irisan daging babi berlemak yang dimasak dengan kecap asin yang sedikit manis.

Butadon berasal dari Obihiro. Banyak yang menyebut butadon dibuat pertama kali oleh Tuan Abe dari restoran Pancho pada 1933.

6. Kakuni

Kakuni. Foto: Shutterstock via TasteAtlas

Kakuni adalah makanan babi yang direbus. Proses memasak yang lambat membuat banyak lemaknya hilang dan berubah menjadi gelatin, sehingga bertekstur lembut dan meleleh di mulut pada dagingnya.

Makanan dari Nagasaki ini menggunakan bumbu kecap asin, sake, mirin, dashi, dan gula. Biasanya kakuni dipasangkan bersama lobak, daun bawang, dan karashi.

7. Rafute

Rafute. Foto: Shutterstock via TasteAtlas

Rafute adalah makanan khas Okinawa yang menggunakan bahan pork belly rebus. Dimasak perlahan dengan gula hitam, kecap asin, dan awamori (minuman keras suling Okinawa).

Makanan ini diyakini berasal dari Cina yang disebut dong po rou. Karena direbus lama, lemak daging babi akan meleleh dan menjadi seperti agar-agar. Saat disantap dengan sumpit, dagingnya akan hancur berantakan.

Rafute biasanya disajikan dengan nasi putih kukus atau mie sebagai pendamping dan dipadukan dengan bir dingin.

8. Goya Chanpuru

Goya Chanpuru. Foto: Shutterstock via TasteAtlas

Terakhir adalah goya chanpuru yang merupakan tumis pare asal Okinawa. Tumisan ini berisi pare, telur, tahu, dan beberapa sayuran. Yang paling populer, makanan ini ditambah daging babi.

Goya chanpuru biasanya disantap dengan taburan sejenis abon ikan dan nasi hangat. Buat muslim harus jeli, makanan ini bukan tumis pare biasa, tetapi menggunakan tambahan babi.

Nah, itulah tadi 8 makanan Jepang yang menggunakan bahan babi tetapi mirip dengan katsu sapi hingga tumis pare. Buat muslim, jangan salah beli kalau lagi di Jepang.

(bai/inf)

Membagikan
Exit mobile version