Senin, Juli 8


Jakarta

Kopi sering dikaitkan sebagai minuman yang bantu turunkan berat badan. Tapi jika salah konsumsi, kopi justru bisa memicu kenaikan berat badan.

Banyak orang yang merasa belum berenergi jika belum minum kopi di pagi hari. Meski kopi memiliki beberapa manfaat untuk tubuh, tapi bahan tambahanyang dimasukkan ke dalam kopi justru membuat kopi tidak sehat. Juga bisa memicu kenaikan berat badan.

Dilansir berbagai sumber (01/07), berikut beberapapenyebab kopi jadi tidak sehat dan memicu kenaikan berat badan.


1. Jenis Susu yang Digunakan

Racikan kopi susu pakai susu nabati Foto: Getty Images/iStockphoto

Banyak orang yang menambahkan susu ke dalam racikan kopi mereka, sebagai pemanis sehingga kopi tidak terasa pahit. Hal ini justru membuat kopi memiliki kalori tinggi, dan membuat tubuh kelebihan kalori.

Meski susu sendiri memiliki banyak manfaat seperti vitamin B12 hingga vitamin A. Tapi para ahli gizi menyarankan sebaiknya menghindari susu di dalam kopi. Terutama susu jenis full cream, yang mengandung 170 kalori dalam cangkir. Sebaiknya gunakan susu jenis skim milk yang hanya mengandung 90 kalori. Jenis susu ini cocok untuk mereka yang sedang berdiet membatasi asupan kalori.

2. Takaran Kopi

Warna dan Bentuk Cangkir Ternyata Pengaruhi Rasa KopiKopi Foto: Getty Images/iStockphoto/ThomasVogel

Jika sedang berusaha menurunkan berat badan, sebaiknya perhatikan porsi kopi harian. Jika biasanya kamu memesan kopi dalam gelas besar, bisaberalih ke gelas yang lebih kecil ukurannya.

Terutama bagimereka yang gemar ngopi di kafe. Rata-rata kopi yang disajikan di kafe, atau gerai kopi memiliki 126 kalori untuk gelas kopi ukuran besar. Jumlah kalori ini merupakan perkiraan jika kopi menggunakan susu skim. Sementara bagi kopi yang menggunakan susu full cream, kisaran kalorinya bisa mencapai 219 kalori.

3. Topping tambahan

Penjelasan mengenai racikan kopi pakai krimer Foto: Getty Images/iStockphoto/

Kini semakin banyak gerai kopi hingga kafe yang menambahkan beragam topping kekinian. Seperti sirup cokelat, choco chips, permen, hingga whipped cream. Topping ini membuat kalori dalam segelas kopi bertambah besar.

Seperti satu gelas kopi moka mengandung 234 kalori. Kisaran kalori ini setara dengan kue creme brulee yang mengandung 230 kalori. Jumlah kalori tersembunyi ini tentunya harus dihindari jika sedang berdiet.

Jumlah kisaran kalori ini belum termasuk tambahan gula sachet, yang memiliki kalori juga. Jadi para ahli gizi menyarankan, agar menghindari tambahan susu, topping, hingga porsi kopi jika sedang berdiet.

4. Mempengaruhi Kualitas Tidur

Insomnia Foto: Yanyong/Istock

Selain kandungan kafein yang bisa memicu tubuh menjadi gemuk, ada faktor lain. Faktor genetika seseorang juga berperan dalam menentukan seberapa cepat tubuh mencerna kafein. Contohnya pada Gen CYP1A2 sangat cepat dalam berperan memproses kafein pada tubuh.

Tak hanya mempengaruhi metabolisme tubuh, kafein juga bisa mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Ketika tidak bisa tidur nyenyak, tubuh menghasilkan hormon Leptin dan Ghrelin. Hormon tersebut diketahui dapat meningkatkan nafsu makan.

Terakhir yang harus dicermati adalah penambahan bahan makanan lain, seperti tambahan gula, krimer, sirop, susu dalam kopi.

(sob/odi)

Membagikan
Exit mobile version