Rabu, Oktober 23


Jakarta

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memimpin Apel Peringatan Hari Santri di Halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Dalam sambutannya, Adhy berpesan agar seluruh santri Jawa Timur menjadi generasi muda yang memiliki kemampuan multitalenta. Adapun pesan ini sejalan dengan tema Hari Santri tahun ini, yakni ‘Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan’.

Adhy menyebut tantangan santri masa kini bukanlah berjuang melawan penjajah tetapi berjuang melawan kebodohan. Untuk itu, penting bagi santri untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu teknologi.


“Santri harus bisa menjadi apa saja dan berprofesi apa saja. Santri Jawa Timur harus multitalenta,” ujar Adhy dalam keterangan tertulis, Selasa (22/10/2024).

Adhy menegaskan santri juga harus menguasai keterampilan yang up to date, sesuai dengan kebutuhan profesi saat ini. Dan terpenting, lanjut Adhy, Santri harus mampu berkontribusi meningkatkan kemajuan bagi Jawa Timur, negara dan bangsa.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan memaknai Hari Santri di Jatim berbeda dibanding dengan daerah lain. Sebab, Jatim memiliki ribuan santri dan Pondok Pesantren sehingga gaung dan semangat merayakan Hari Santri begitu terasa di Jatim.

Menurutnya, Hari Santri yang diperingati setiap 22 Oktober merupakan momentum bagi semua pihak untuk mengenang dan meneladani para santri yang telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Sejarah mencatat kaum santri adalah salah satu kelompok yang paling aktif menggelorakan perlawanan terhadap para penjajah. Salah satu bukti perlawanan santri terhadap para penjajah adalah peristiwa “Resolusi Jihad” pada 22 Oktober 1945 yang dimaklumatkan oleh Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asyari.

Adhy mengungkapkan sejak Resolusi Jihad dimaklumatkan, para santri dan masyarakat umum terus berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mereka terus melakukan perlawanan kepada penjajah tanpa rasa takut. Adapun puncak perlawanan masyarakat Indonesia terjadi pada 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Menurut Adhy, peristiwa Resolusi Jihad tanggal 22 Oktober 1945 tidak bisa dipisahkan dengan peristiwa 10 November 1945. Tanpa adanya peristiwa Resolusi Jihad, belum tentu terjadi peristiwa 10 November.

Untuk itu, Adhy mendorong para santri untuk melihat isu-isu strategis di pesantren. Salah satunya masih adanya tindak kekerasan dan bullying baik oleh pengasuh maupun oleh kakak tingkat.

“Ini semestinya tidak boleh terjadi dan kita terus melakukan sosialisasi bahwa mereka adalah sama, lembaga pendidikan di pesantren harus sama formal, baik kode etik, aturan maupun juga penerimaan,” paparnya.

Adhy pun menegaskan masa depan Indonesia ada di pundak para santri. Ia berharap Hari Santri 2024 dapat menjadi momentum untuk memperkuat komitmen, khususnya para santri dalam merengkuh masa depan dan mewujudkan cita-cita bangsa.

“Santri bukan hanya menyantri mereka juga adalah seorang siswa sehingga mereka punya hak memperoleh pendidikan, perlakuan yang adil untuk menyongsong masa depannya jadi lebih baik,” imbuhnya.

Pemberdayaan UMKM Lewat One Product One Pesantren

Hari Santri tahun ini di Jatim bagi Adhy juga terasa istimewa karena Jatim terus mendorong pemberdayaan UMKM di lingkungan pesantren melalui OPOP (One Product One Pesantren).

Melalui program ini, para pesantren-pesantren dibekali dan ditingkatkan kapasitas SDM kelembagaannya untuk mengelola sumber daya yang ada di lingkungan Ponpes. Pesantren juga terus diberdayakan kemampuan untuk mengembangkan UMKM, produksi barang dan jasanya yang ada di pesantren.

“Hari ini kita patut berbangga dan bisa merasakan keberadaan OPOP yang telah mengeluarkan berbagai produk pesantren sampai dengan tingkat ekspor,” pungkasnya.

Sebagai informasi, peringatan Hari Santri di Jawa Timur diikuti oleh ratusan santri dari berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) di Jatim. Mereka mengikuti Apel Hari Santri di Gedung Negara Grahadi.

Dengan menggunakan kopiah hitam dan celana sarung berwarna putih, Pj. Gubernur Adhy bertindak sebagai Pembina Apel Hari Santri, yang diikuti oleh para santri dari Ponpes Bayt Al Hikmah Pasuruan, Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, Al Falah Ploso Kediri, An Nur I Bululawang Malang, Tebuireng Jombang, Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Al-Fithrah Surabaya, Syaikhona Kholil Bangkalan, Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo.

Ada pula, peserta apel dari Ponpes Nurul Qodim Kraksaan Probolinggo, Shofa Marwa Pakusari Jember, Ma’had Aly Nurul Cholil Bangkalan dan Ma’had Aly Assunniyyah Kencong Jember.

Pada kesempatan itu, dilakukan penyerahan penghargaan kepada Pesantren Perintis Program Magister (Marhalah Tsaniyah) pada Perguruan Tinggi Khas Pesantren (Ma’had Aly) di Indonesia dan penghargaan kepada Pemenang Lomba Santripreneur tahun 2024. Kehadiran penyanyi religi Opick pun turut menambah kemeriahan Hari Santri 2024.

(akn/ega)

Membagikan
Exit mobile version