Sabtu, Desember 21

Jakarta

Tanggal 13 Oktober memperingati Hari Pengurangan Risiko Bencana (International Day for Disaster Risk Reduction/IDDRR). Peringatan tahun ini akan berfokus pada peran pendidikan dalam melindungi dan memberdayakan anak-anak untuk masa depan yang bebas dari bencana.

Hari Internasional untuk Pengurangan Risiko Bencana sendiri sudah dimulai sejak tahun 1989, setelah dideklarasikan oleh Majelis Umum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Peringatan ini bermaksud untuk mempromosikan budaya global tentang kesadaran akan risiko dan pengurangan bencana.

Tema Hari Pengurangan Risiko Bencana 2024

Setiap tahunnya, PBB melalui Badan Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana (United Nations Office for Disaster Risk Reduction/UNDRR) merilis tema peringatan Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional yang berbeda-beda.


Untuk tahun ini, UNDRR memperingati Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional 2024 dengan mengusung tema “Empowering the next generation for a resilient future“. Tema ini berfokus pada peran pendidikan dalam melindungi dan memberdayakan kaum muda demi masa depan yang bebas dari bencana.

Poster Hari Pengurangan Risiko Bencana 2024 (Foto: UNDRR)

Tema tersebut selaras dengan Konferensi Tingkat Tinggi Masa Depan (Summit of the Future) yang menyatakan bahwa ‘pemuda dan generasi masa depan’ akan menjadi salah satu dari lima prioritasnya. Selain itu juga untuk mencapai tujuan Kerangka Kerja Sendai (Sendai Framework) dalam mengurangi risiko dan kerugian bencana global.

Hari Internasional untuk Pengurangan Risiko Bencana 2024 ini menyerukan kepada negara-negara untuk memanfaatkan sektor pendidikan untuk mengurangi risiko bencana bagi anak-anak usia sekolah, terutama dengan berinvestasi di dua bidang utama, yaitu:

  • Melindungi anak-anak dan remaja melalui sekolah dan fasilitas pendidikan yang aman: anak-anak berhak untuk merasa aman di sekolah mereka dan hal ini dimulai dengan memastikan bahwa sekolah-sekolah tersebut tangguh terhadap bencana dan menjadi bagian dari sistem peringatan dini bencana.
  • Memberdayakan anak-anak dan remaja agar merasa aman melalui pendidikan yang sesuai dengan usia mereka agar mereka dapat memahami dan bertindak sesuai dengan risiko-risiko yang mereka hadapi. Hal ini termasuk membangun kesiapsiagaan mereka untuk mengambil tindakan dini dalam menanggapi peringatan dini. Anak-anak yang diberdayakan menjadi agen perubahan bagi masyarakat yang lebih tangguh.

Sejarah dan Latar Belakang Peringatannya

Mengutip dari PBB (United Nations/UN), sejarah Hari Internasional untuk Pengurangan Risiko Bencana dimulai pada tahun 1989, setelah adanya seruan dari Majelis Umum PBB untuk mempromosikan budaya global tentang kesadaran akan risiko dan pengurangan bencana. Selanjutnya, peringatan ini diadakan setiap tanggal 13 Oktober, untuk merayakan bagaimana masyarakat dan komunitas di seluruh dunia mengurangi paparan mereka terhadap bencana dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mengendalikan risiko yang mereka hadapi.

Pada tahun 2015 dalam Konferensi Dunia PBB Ketiga tentang Pengurangan Risiko Bencana di Sendai, Jepang, komunitas internasional diingatkan bahwa bencana melanda paling parah di tingkat lokal yang berpotensi menimbulkan korban jiwa serta gejolak sosial dan ekonomi yang besar. Bencana yang terjadi secara tiba-tiba membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal setiap tahunnya. Bencana, yang banyak di antaranya diperparah oleh perubahan iklim, memiliki dampak negatif terhadap investasi dalam pembangunan berkelanjutan dan hasil yang diinginkan.

Di tingkat lokal, kapasitas perlu segera diperkuat. Kerangka Kerja Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana berfokus pada manusia dan berorientasi pada tindakan dalam pendekatannya terhadap pengurangan risiko bencana dan berlaku untuk risiko bencana berskala kecil dan berskala besar yang disebabkan oleh bahaya yang disebabkan oleh ulah manusia, atau bahaya alam, dan juga bahaya dan risiko lingkungan, teknologi, dan biologi yang terkait.

(wia/imk)

Membagikan
Exit mobile version