Sabtu, Februari 22

Jakarta

Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day) diperingati pada tanggal 21 Februari 2025. Tahun ini merayakan ulang tahun ke-25 Hari Bahasa Ibu Internasional, menegaskan kembali pentingnya keanekaragaman bahasa dan multibahasa dalam memupuk martabat, perdamaian, dan pemahaman.

Hari Bahasa Ibu Internasional pertama kali dicanangkan oleh UNESCO sejak November 1999 dan kemudian diadopsi oleh Majelis Umum PBB melalui resolusinya yang diproklamasinya pada tahun 2002. Hari ini menggarisbawahi peran bahasa dalam mempromosikan inklusivitas dan mencapai (Sustainable Development Goals/SDGs).

Tema Hari Bahasa Ibu Internasional 2025

Tahun ini, peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional tahun 2025 mengusung tema “Languages matter: Silver Jubilee Celebration of International Mother Language Day.” Peringatan tahun ini menggarisbawahi urgensi percepatan kemajuan keanekaragaman bahasa untuk membangun dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan pada tahun 2030

Peringatan ke-25 Hari Bahasa Ibu Internasional ini merayakan seperempat abad upaya untuk melestarikan keanekaragaman bahasa dan mempromosikan bahasa ibu. Tonggak sejarah ini menekankan pentingnya pelestarian bahasa dalam menjaga warisan budaya, meningkatkan pendidikan, dan membina masyarakat yang lebih damai.

Menurut PBB, bahasa sangat penting untuk pendidikan dan pembangunan berkelanjutan, yang berfungsi sebagai sarana utama untuk mentransfer pengetahuan dan melestarikan budaya. Dengan sekitar 8.324 bahasa di dunia saat ini, banyak bahasa yang berisiko punah karena globalisasi dan perubahan sosial. Memastikan bahwa sistem pendidikan mendukung hak untuk belajar dalam bahasa ibu merupakan hal yang krusial untuk meningkatkan hasil belajar, karena siswa yang diajar dalam bahasa yang mereka pahami akan menunjukkan pemahaman, keterlibatan, dan kemampuan berpikir kritis yang lebih baik. Pendidikan multibahasa, terutama untuk bahasa minoritas dan bahasa asli, tidak hanya membantu siswa, tetapi juga memupuk hubungan yang lebih dalam antara pendidikan dan budaya, sehingga berkontribusi pada masyarakat yang lebih inklusif dan adil.

Cara Merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional

Berikut ini rekomendasi hal yang bisa dilakukan untuk merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional:

  • Menggunakan Bahasa Ibu dalam Aktivitas Sehari-hari
    Membiasakan diri untuk berbicara dengan keluarga, teman, atau kolega menggunakan bahasa ibu untuk menjaga kelestariannya.
  • Membaca atau Menulis dalam Bahasa Ibu
    Baca buku, puisi, atau artikel dalam bahasa ibu. Jika suka menulis, buat puisi, cerpen, atau esai dalam bahasa tersebut.
  • Mengajarkan Bahasa Ibu kepada Generasi Muda
    Mengajarkan kepada anak-anak zaman sekarang tentang kosakata, peribahasa, atau cerita rakyat dalam bahasa ibu agar tetap lestari.
  • Membuat Konten Digital dalam Bahasa Ibu
    Buat video, podcast, atau unggahan media sosial menggunakan bahasa ibu untuk memperluas penggunaannya di dunia digital.
  • Mempelajari Sejarah dan Keunikan Bahasa Ibu
    Telusuri asal-usul bahasa ibu, dialek, atau sistem penulisannya untuk lebih memahami warisan budaya yang terkandung di dalamnya.
  • Mengikuti Acara atau Diskusi tentang Bahasa Ibu
    Hadiri seminar, diskusi, atau festival yang membahas pentingnya pelestarian bahasa ibu dan ancaman kepunahannya.
  • Mendukung Kebijakan Pelestarian Bahasa
    Dorong kebijakan yang mendukung pengajaran dan penggunaan bahasa ibu dalam pendidikan serta kehidupan sehari-hari.
  • Merayakan Kampanye Bahasa Ibu di Media Sosial
    Menyuarakan peringatan dan kampanye Hari Bahasa Ibu Internasional di media sosial dengan twibbon dan ucapannya.

Simak juga Video ‘Tips Belajar Bahasa Asing ala Fiki Naki’:

(wia/imk)

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Membagikan
Exit mobile version