Selasa, Januari 7


Jakarta

Analis komoditas keuangan sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan harga emas dalam perdagangan minggu depan masih dalam tekanan yang cukup signifikan. Bahkan ia memprediksi harga emas dunia pada 2025 tak seindah pada 2024.

Ibrahim menyebut harga emas kemungkinan besar akan diperdagangkan pada level support di $ 2.560 per troy ounce, sementara potensi penguatan akan terbatas di level $ 2.667 per troy ounce.

Ia mengatakan, salah satu penyebab terkoreksinya harga emas dunia adalah rilis data Amerika terus membaik yang mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Tiongkok pasca Trump akan dilantik pada 20 Januari 2025 terus mengalami penguatan.


“Kemudian Bank Sentral Amerika akan menurunkan suku bunga juga tidak terlalu banyak, tidak sesuai dengan ekspektasi sebelumnya di 4 kali penurunan suku bunga dan kemungkinan hanya 2 kali penurunan suku bunga itu pun juga kalau melihat kondisi inflasi terus mengalami penurunan,” kata Ibrahim, Minggu (5/1/2025).

Ibrahim juga menyebutkan, kebijakan Trump untuk melakukan perang dagang terhadap negara-negara yang memiliki surplus perdagangan besar dengan Amerika Serikat, termasuk China, Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko.

Selain itu, Trump juga diperkirakan akan menjatuhkan sanksi terhadap negara-negara anggota BRICS yang tidak menggunakan dolar AS dalam perdagangan internasional. Kebijakan ini diproyeksikan akan memperkuat indeks dolar AS.

“Artinya apa? bahwa kebijakan-kebijakan Trump ini yang kemungkinan akan membuat indeks dolar terus mengalami penguatan dan obligasi pemerintah Amerika tenor 10 tahun kemungkinan akan terus melejit,” katanya.

“Ini yang membuat harga emas dunia kemungkinan akan tidak seindah dan saya perkirakan harga emas dunia tahun 2025 tidak seindah harga emas di tahun 2024,” tambahnya.

Tonton juga Video: Analisa Harga Emas

[Gambas:Video 20detik]

(rrd/rrd)

Membagikan
Exit mobile version