Jakarta –
Seorang wanita membagikan pengalaman makan buah saja selama 30 hari. Wanita ini pun merasakan efek positif dan negatif pada tubuhnya.
Banyak pola diet untuk menurunkan berat badan yang bisa dilakukan. Namun, jenis diet tersebut bisa disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan preferensi individu yang menjalaninya.
Salah satu jenis diet yang cukup terkenal, makan buah. Hal ini mengharuskan mereka makan buah sebagai asupan utama.
Diet makan buah kerap dijalani karena kandungan nutrisi dan kalori rendah pada buah bisa membantu perut kenyang lebih lama sekaligus mengurangi asupan kalori lebih banyak.
Lantas, apakah diet ini efektif dan tidak menimbulkan efek samping? Seorang wanita yang menjalaninya membagikan pengalaman ketika melakukan diet ini selama 30 hari.
Shade Martin memilih melakukan diet ini usai menderita nyeri bahu. Terapi fisik dan obat-obatan pun gagal menyembuhkan penyakitnya.
Suatu hari, ia membaca kalau buah-buahan dengan kandungan alkali tinggi, seperti nanas, beri, pisang, dan mangga mengandung sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi rasa nyeri di tubuhnya, lapor dailymail.co.uk (16/01/2025).
Wanita ini mengawali dietnya dengan konsumsi semangka. dilanjut anggur. Foto: TikTok @loveryourself2health
|
Martin lantas menjalani diet buah secara perlahan. Diawali dengan hanya makan semangka di minggu pertama. Lalu dilanjut makan anggur pada enam hari berikutnya. Sampai akhirnya ia mengonsumsi semangkuk buah-buahan sepanjang diet tersebut.
Memang makanan yang ia konsumsi hanya sebatas buah-buahan, tetapi Shade Martin merasakan perbedaan.
Ia merasa tubuhnya lebih berenergi daripada biasanya karena pelepasan gula alami yang membuatnya juga bisa berpikir lebih jernih.
Menurut salah satu penelitian dari Harvard Medical School, konsumsi buah-buahan memang dapat meningkatkan fungsi otak. Dari studi tersebut menemukan bahwa wanita yang makan satu sampai dua sajian stroberi dan bluberi setiap minggunya, dapat menunda penurunan memori hingga dua setengah tahun.
Efek samping lainnya yang didapatkan oleh Shade Martin yaitu dirinya tidak pernah mengalami kram perut saat menstruasi dan berat badannya turun 4,5 kilogram.
Buah-buahan yang mengandung banyak serat juga membuat wanita ini memiliki pencernaan yang lancar dan lebih banyak, sesuai dengan harapannya.
Para ahli mengungkap bahwa peningkatan pergerakan usus ini merupakan perubahan positif, karena dapat membersihkan sistem pencernaan dan membuang kotoran yang bisa berkontribusi pada kesejahteraan secara keseluruhan.
Menjalani diet makan buah membuat Shade lebih banyak mendapatkan manfaat dibandingkan efek negatifnya. Namun, ia juga menyadari bahwa diet ini tidak cocok dilakukan oleh semua orang.
|
Shade dulunya memang sudah menjadi seorang vegan, dan sering mengonsumsi buah-buahan. Jadi, tubuhnya sudah terbiasa, tetapi mungkin diet ini cukup sulit dilakukan oleh orang lain.
Seorang ahli gizi dan profesor di The University of Georgia, Dr Tracey Brigman mengungkap kepada Daily Mail bahwa tidak ada nasehat ekstrem yang akan dia berikan.
Menurutnya, buah-buahan memang menjadi makanan sempurna, tetapi buah tidak memiliki semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Ahli gizi ini mengungkap bahwa sebagian besar buah mengandung hanya sedikit kalori yang bisa menyebabkan kurangnya asupan kalori dan kelelahan. Oleh karenanya, diet makan buah ini mengarah kepada kondisi malnutrisi.
Pola makan buah ini memang membawa segelintir efek baik, tetapi bukan berarti tidak ada efek buruknya. Shade Martin juga mengakui bahwa pola makan buah-buahan ini memang tidak memberikan efek yang terlalu besar.
Ketika Shade hanya makan anggur, ia justru mulai batuk berdahak dan mengeluarkan dahak yang cukup banyak.
Ahli gizi Dr Brigman mengungkap bahwa secara keseluruhan, mengonsumsi buah-buahan dikaitkan dengan pengurangan produksi lendir. Namun, ada juga beberapa buah yang menyebabkan peningkatan produksi lendir.
“Ini terjadi terutama pada individu dengan sensitivitas atau intoleransi histamin,” jelasnya.
|
Beberapa contoh buah-buahan yang dapat memproduksi lendir termasuk anggur, jeruk, pisang, dan stroberi. Jadi, wajar sja jika setelah makan anggur, wanita ini malah batuk berdahak.
Dalam sesi tanya jawab dengan influencer kesehatan Gillian Berry, wanita ini mengungkap bahwa siklus menstruasinya sangat lancar dan ia tidak merasakan sakit sama sekali.
Sayangnya, siklus menstruasi Shade berlangsung lebih lama dari biasanya. Dr Vinni Makin pun merekomendasikannya untuk meningkatkan asupan kalori.
Tentu efek positif juga memengaruhi kulitnya. Ia kini memiliki kulit yang sangat cerah, sekalipun awalnya ada beberapa jerawat muncul, tetapi hasil akhirnya kulit tampak lebih baik.
Dalam hari dietnya, wanita ini memulai hari dengan minum segelas besar air lemon atau air jeruk nipis. Sekitar 20 menit, dia akan membuat smoothie dengan beberapa buah favoritnya, seperti pisang, kurma, blueberry, dan cherry. Sepanjang hari, ia akan ngemil potongan buah.
Bagian tersulit ketika ia harus menyaksikan suami dan putrinya menyantap makanan normal. Ia harus mengalihkan perhatiannya.
Secara keseluruhan, ia telah kehilangan 4,5 kilogram selama 30 hari menjalani diet. Tampaknya ini bukan masalah, karena memang tujuan utama diet ini bukan untuk menurunkan berat badannya, tetapi untuk mengurangi nyeri di tubuhnya.
(aqr/adr)