Senin, Mei 13


Tanjungbalai

Bubur podas alias bubur pedas jadi takjil khas wilayah Tanjungbalai, Sumatera Utara yang muncul hanya saat ramadan. Bubur ini terdiri dari 40 bahan dengan cita rasa nikmat yang bikin perut hangat!

Bubur podas banyak dinikmati masyarakat pesisir Melayu timur, termasuk di wilayah Asahan dan Tanjungbalai. Dulu bubur podas konon tergolong makanan mewah yang hanya dinikmati kalangan kesultanan.

Bubur ini disebut mewah lantaran di dalamnya berisi tak kurang 40 bahan, mulai dari sayuran, kacang-kacangan, umbi, hingga seafood. Semua bahan itu kemudian diolah menjadi masakan bubur bercita rasa pedas dan memiliki sensasi segar di tenggorokan ketika memakannya.


Sebagai warisan budaya kuliner nusantara, bubur podas masih bisa dinikmati oleh banyak orang. Kuliner ini bahkan jadi takjil favorit selama Ramadan.

Pantauan detikSumut, Minggu (24/3/2024), salah satu penjual bubur podas legendaris yang masih mempertahankan cita rasa aslinya itu adalah milik keluarga Haji Sofian Sambas. Ia berjualan di Jalan Mangga, persis di depan bundaran PLN, Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara.

Bubur podas di Tanjungbalai hanya disajikan sebagai takjil saat bulan ramadan Foto: Perdana Ramadhan/detikcom

Secara turun temurun, resep makanan legendaris ini diwariskan. Pihak keluarga selalu menjual bubur podas tanpa abstain sekalipun pada bulan Ramadhan sejak tahun 1985.

“Kalau rasa, isian bubur ini tidak berubah. Ada sekitar 40 macam bahan di dalamnya yang dimasak jadi satu mulai dari kacang-kacang, sayur, udang, ikan teri, dan lain-lain,” kata Darmayani penjual bubur podas di Tanjungbalai.

Ia mengatakan, resep bubur podas ini didapat dari keluarganya dahulu serta tidak pernah berubah. Karenanya, masyarakat yang membeli juga datang dari luar daerah Kota Tanjungbalai seperti Kisaran.

“Kalau dulu kataya makanan kesukaan keluarga kesultanan Melayu ini. Kami juga tidak menjual setiap hari, khusus bulan puasa saja,” ujarnya.

Buka mulai pukul 15:00 WIB hingga menjelang magrib, bubur podas Haji Sambas di Tanjungbalai ini dalam sehari berjualan bisa habiskan seribu porsi dengan harga Rp 10 ribu.

Bubur podas Tanjungbalai. (Foto: Dok. Istimewa)Bubur podas di Tanjungbalai hanya disajikan sebagai takjil saat bulan ramadan. Foto: Bubur podas Tanjungbalai. (Foto: Dok. Istimewa)

Mungkin, bagi yang baru pertama kali memakannya bubur podas ini agak terasa asing di lidah sebab biasanya memakan bubur pada lidah terbiasa dengan cita rasa manis.

Ulil Amri, warga Kisaran yang datang membeli bubur pedas ini mengaku rela datang ke Tanjungbalai hingga tiga kali saat bulan puasa hanya mencari bubur pedas.

“Karena kalau nggak bulan puasa agak susah mencarinya ini. Memakannya bikin segar di perut, cocok untuk makanan pembuka sebelum masuk nasi habis berpuasa,” kata dia.

Artikel ini sudah tayang di detiksumut dengan judul “Bubur Podas Tanjungbalai, Kuliner Khas yang Hanya Dijual saat Ramadan”

Simak Video “Teknik Mengikat Buras Ala Rozma Suhardi
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)

Membagikan
Exit mobile version