Kamis, Oktober 3

Jakarta

Sebuah tumbukan raksasa yang merusak permukaan Mars sekitar 2,3 juta tahun yang lalu, menciptakan 2 miliar kawah kecil di Planet Merah tersebut.

Kawah tumbukan utama, yang dikenal sebagai Corinto, berukuran diameter sekitar 14 kilometer dan terletak di Elysium Planitia, dataran luas yang melintasi ekuator Mars.

Asteroid yang mampu meninggalkan bekas raksasa diperkirakan hanya akan menabrak permukaan Mars setiap 3 juta tahun atau lebih, yang berarti Corinto mungkin merupakan kawah termuda di Mars, ungkap para peneliti pada pertemuan tahunan Lunar and Planetary Science Conference ke-55 di Texas, Amerika Serikat awal Maret 2024.


“Corinto adalah kawah tumbukan baru di Elysium Planitia yang menghasilkan salah satu sistem kawah sekunder paling luas di Mars,” tulis para peneliti dalam sebuah penelitian yang dirilis pada konferensi tersebut, dikutip dari Live Science, Kamis (28/3/2024).

Tim menggunakan data yang dikumpulkan oleh EHigh Resolution Imaging Experiment (HiRISE) dan Context Camera (CTX) di Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) untuk memeriksa Corinto dan sekitarnya.

Objek yang membentuk Corinto menandai lanskap sekitarnya dengan kawah yang lebih kecil, ketika pecahannya pecah dan melesat ke luar dalam pola seperti sinar yang masih terlihat hingga saat ini, menurut penelitian tersebut.

Kawah sekunder ini terkonsentrasi di daerah selatan dan barat daya Corinto, dengan lontaran terjauh yang mendarat 1.850 km dari kawah utama.

Para peneliti mengelompokkan kawah sekunder menjadi empat ‘fasies’, berdasarkan bentuk dan jaraknya dari kawah utama. Kawah Fasies 0, yang paling dekat dengan Corinto, tampak berbentuk setengah lingkaran, sedangkan kawah terjauh, Fasies 3, berbentuk panjang dan sempit.

“Perbedaan yang diamati dengan jarak dari kawah kemungkinan disebabkan oleh variasi kecepatan tumbukan dan ukuran ejecta,” para peneliti mencatat dalam penelitian tersebut.

Arah terbang dari pecahan yang pecah, bersama dengan bentuk kawah utama yang agak elips, menunjukkan bahwa objek tersebut datang dari utara dan mendarat di Mars dengan sudut miring 30 hingga 45 derajat. Para peneliti juga berpendapat bahwa objek tersebut terbuat dari material basal yang kuat dan kompeten.

Lantai bagian dalam Corinto, yang terletak 1 km di bawah lanskap Mars di sekitarnya, memiliki sejumlah besar lubang yang menunjukkan bahwa area tersebut tertutup air es ketika terjadi hantaman.

Lubang-lubang tersebut, yang semuanya berukuran lebih kecil dari 200 meter, mungkin terbentuk sebagai akibat dari degassing yang intens (penghilangan gas terlarut dari cairan) ketika air es menjadi sangat panas akibat benturan.

Simak Video “Bruno Mars Tersandung Utang Rp 786 M Imbas Main Judi
[Gambas:Video 20detik]

(rns/fay)

Membagikan
Exit mobile version