Rabu, Oktober 23


Jakarta

Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) menjadi salah satu fokus dari Hanif Faisol, Menteri Lingkungan Hidup dalam 100 hari pertamanya bekerja.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol, mengatakan bahwa dalam 100 hari kerja di posisi barunya ini menargetkan RPPLH bisa terselesaikan. Karena hal itu sebagai wadah besar bagi hukum terkait pengelolaan sumber daya alam.

“Sebenarnya draft ini sudah kita pegang dan akan selesai di 100 hari ini. Jadi ada muatan yang dimintakan pak prabowo untuk dilakukan pantauan secara intensif,” ucap Hanif usai sertijab di Kantor KLHK, Jakarta, Selasa (22/10/2024).


Rancangan dokumen RPPLH itu nantinya akan berlaku mulai dari 2025 hingga 2055 dan menjadi acuan untuk standar keberhasilan dalam melaksanakan agenda strategis lingkungan hidup serta pembangunan nasional.

Kemudian, Hanif juga mengatakan adanya RPPLH akan memperkuat tata kelola pemerintahan dan beberapa hal lainnya yang menyangkut dengan keberlanjutan pengelolaan lingkungan hidup secara menyeluruh.

“Dokumen ini juga memperkuat tata kelola pemerintahan dan kelembagaan masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, yang selanjutnya akan memperbaiki tata kelola pengelolaan sumber daya alam, pengelolaan hutan berkelanjutan. Dan meningkatkan ketahanan iklim, tentunya ini dapat menjadi acuan dan panduan bagi kita semua ke depannya,” jelasnya.

Langkah yang akan ia jalani dalam 100 hari menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup itu merujuk pada program-program yang telah disampaikan oleh Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran. Salah satunya ada menjamin pelestarian lingkungan hidup.

“Kepastian terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup menjadi prioritas utama Pemerintah Bapak Prabowo-Gibran. Kita semua berkeyakinan bahwa pelestarian lingkungan hidup menjamin daya dukung alam yang sehat untuk generasi mendatang,” terang Hanif.

“Oleh karena itu, pemerintah ke depan menargetkan pencapaian target pembangunan berkelanjutan, percepatan pencapaian target net zero emission, menurunkan jejak karbon, dan jejak air untuk berbagai produk. Dan memanfaatkan teknologi bioplastik dalam kehidupan sehari-hari,” lengkap Hanif.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version