Selasa, Mei 14

Jakarta

Hamil di usia tua adalah kehamilan yang terjadi pada wanita di usia 35 tahun ke atas. Kehamilan di usia ini disebut kehamilan geriatri dan perlu persiapan matang karena risiko yang timbul sangat besar.

“Hamil di atas usia 35 tahun berdasarkan epidemiologi itu risiko tinggi. Risikonya besar sekali, baik untuk ibu maupun janin,” ujar dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr Novan Satya Pamungkas,SpOG dalam diskusi media beberapa waktu lalu.

Tapi bukan berarti hamil di usia 35 tahun tidak boleh dilakukan. Hanya saja ibu harus lebih berhati-hati dan mewaspadai sederet risiko komplikasi yang bisa terjadi terlebih jika baru hamil pertama kali.


Selain itu hamil di usia di atas 30 tahun juga berpengaruh dari sisi sperma dan sel telur. Seiring bertambahnya usia, kualitas sel telur dan sperma akan semakin menurun.

“Saat usia bertambah, hormon, sel-sel, otot juga semua berubah, kemampuannya mengalami penurunan seiring waktu. Semua ini tentu berpengaruh terhadap kehamilan,” ujarnya.

Berikut beberapa risiko yang harus diwaspadai saat hamil di usia 35 tahun ke atas:

Risiko hamil di atas usia 35

1. Preeklamsia

Dikutip dari Mayo Clinic, penelitian menunjukkan tekanan darah tinggi yang berkembang selama kehamilan lebih sering terjadi pada usia tua. Pada wanita yang hamil di atas 35, risiko tekanan darah tinggi bisa muncul yang memicu terjadinya preeklamsia.

2. Bayi lahir prematur

Ada risiko lebih besar terjadinya kelahiran prematur dan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Bayi prematur seringkali mempunyai masalah kesehatan yang rumit.

Kemungkinan menjalani operasi caesar juga meningkat. Setelah usia 35 tahun, terdapat risiko lebih tinggi terjadinya komplikasi terkait kehamilan yang mungkin menyebabkan persalinan caesar.

3. Risiko keguguran dan lahir mati

Risiko keguguran dan lahir mati meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini mungkin disebabkan oleh kondisi medis yang sudah ada sebelumnya atau karena kondisi kromosom pada bayi.

Penelitian menunjukkan peningkatan risiko keguguran mungkin disebabkan oleh penurunan kualitas sel telur di usia tua dan peningkatan risiko kondisi kronis. Kondisi kronis mungkin termasuk tekanan darah tinggi atau diabetes.

Simak Video “Pandangan Medis soal Surogasi dan Regulasinya di Indonesia
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Membagikan
Exit mobile version