Selasa, Juli 2


Jakarta

Indonesia akan menghadapi lawan-lawan berat di ronde tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Garuda perlu ekstra hati-hati dan tak boleh mengulangi ragam kesalahan sepele sendiri di belakang namun bisa berakibat fatal.

Hasil undian menempatkan Indonesia di Grup C bersama Jepang, Australia, China, Arab Saudi, dan Bahrain. Di grup ini, Garuda merupakan tim dengan peringkat FIFA paling rendah, yakni 134. Bahkan jarak dengan Bahrain (81) yang paling rendah kedua pun terbilang jauh.

Di atas kertas, pantas rasanya bila publik memasang ekspektasi realistis untuk menghadapi ronde tiga ini. Namun itu bukan berarti Indonesia langsung menyerah sebelum berlaga.


Perjuangan perlu tetap dilakukan. Permainan tim asuhan Shin Tae-yong tahun ini telah meningkat sejak Piala Asia hingga lolos dari ronde dua Kualifikasi Piala Dunia. Ada perlawanan yang nyata kala berjumpa tim-tim besar, bahkan berhasil mencetak gol, seperti ke gawang Irak (dua kali) atau Jepang.

Namun sejumlah kesalahan mendasar kerap terjadi, baik secara kolektif maupun individu. Dan seringkali ini menjadi pembeda hasil.

Sebagai contoh, kebobolan gol cepat (20 menit awal) di Piala Asia lalu saat melawan Jepang dan Irak di fase grup serta Australia di 16 besar terbukti menyulitkan Indonesia mengembangkan permainan. Dengan kondisi tak terbiasa berbalik unggul saat melawan para raksasa, kekalahan menjadi tak terhindarkan, meski saat melawan Irak sempat menyamakan kedudukan.

Dua kekalahan dari Irak di ronde kedua Kualifikasi Piala Dunia juga bisa menjadi contoh. Seperti gol bunuh diri Jordi Amat saat kalah 1-5 di Basra, atau kartu merahnya karena melanggar Youssef Ali dalam situasi bek terakhir saat kalah 0-2 di Jakarta merupakan bentuk kesalahan individu.

Perlu diingat pula bahwa laga kandang itu pun diwarnai blunder Ernando Ari yang berujung gol kedua Irak. Ini menjadi pengingat bagi Indonesia.

Bermimpi lolos ke Piala Dunia 2026 tentu tak dilarang. Tak ada yang tak mungkin. Namun Indonesia wajib berbenah. Tak cuma mempertajam lini depan yang kerap kesulitan saat menghadapi tim-tim besar, namun juga mengurangi blunder di lini belakang yang bisa membuat gigit jari.

(adp/krs)

Membagikan
Exit mobile version