Jumat, Januari 10


Jakarta

Gorontalo selama ini dikenal sebagai salah satu provinsi penghasil jagung terbesar di Indonesia. Gorontalo memiliki kuliner yang khas berbahan jagung, yaitu binte biluhuta.

Kuliner ini mudah dijumpai oleh traveler di rumah makan seputaran Kota Gorontalo. Binte biluhuta berarti jagung yang disiram.

Pipilan jagung dicampur dengan parutan kelapa, udang, suwiran ikan cakalang, kemangi, irisan bawang merah, tomat, dan daun bawang. Selanjutnya bahan-bahan itu disiram kuah berbumbu rempah-rempah pilihan, yaitu merica, cabai, garam serta jeruk nipis.


Sensasi pedasnya dihasilkan oleh merica dan cabai, rasa asamnya berasal dari jeruk nipis, ditambah dengan rasa jagung yang manis.

Ternyata, pada masa lalu, kuliner binte biluhuta mampu mendamaikan dua kerajaan yang sering berperang.

Binte biluhuta diperkirakan mulai dikenal sejak abad ke-15, pada masa itu, sering terjadi perang antara Kerajaan Gorontalo dengan Kerajaan Limboto. Perang ini berakhir damai berkat diplomasi kuliner.

Konflik dua kerajaan yang terjadi waktu itu, disimbolisasikan dengan pipilan jagung yang berarti perpecahan. Kemudian, pipilan jagung yang tercerai-berai itu disatukan oleh berbagai rempah bercita rasa lezat, sehingga terciptalah persatuan dalam binte biluhuta.

Sejak saat itu, binte biluhuta dikenal sebagai simbol perdamaian dan persatuan hati yang pernah terpisah.

***

Artikel ini diproduksi oleh peneliti arkeologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hari Suroto

Simak Video “Wisata Bumi Cerah Bone Bolango, Keindahan Panorama Alam dari Atas Bukit
[Gambas:Video 20detik]
(msl/msl)

Membagikan
Exit mobile version