Jakarta –
Google merilis fitur baru untuk meningkatkan keamanan ponsel Android. Fitur yang dimaksud adalah ‘Identity Check‘, yang ditujukan untuk melindungi data dan pengaturan sensitif saat ponsel dicuri.
Dalam keterangan resminya, Google mengatakan Identity Check akan meminta autentikasi biometrik (selain password atau PIN) saat mengakses pengaturan akun dan perangkat di luar lokasi terpercaya, seperti rumah atau kantor.
Artinya, pencuri yang misalnya sudah mengetahui PIN atau password untuk membuka ponsel tetap tidak bisa mengakses pengaturan sensitif tanpa data biometrik pemilik asli seperti wajah atau sidik jari.
“Perangkat uang dicuri di tangan yang salah dapat mengekspos data sensitif, membuat Anda rentan terhadap pencurian identitas, penipuan, dan pelanggaran privasi,” kata Google dalam postingan blognya, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (25/1/2025).
Pengaturan yang dilindungi oleh fitur Identity Check antara lain mengubah PIN perangkat, menonaktifkan perlindungan pencurian, menonaktifkan Find My Device, factory reset perangkat, dan mengubah biometrik.
Fitur ini harus diaktifkan secara manual di Pengaturan, dan pengguna harus mendaftarkan lebih dari satu lokasi terpercaya agar pengecekan biometrik tidak muncul saat ingin mengakses pengaturan sensitif di rumah atau kantor.
Google mengatakan perlindungan ini juga mencakup akun Google dan akun Samsung milik pengguna, sehingga pencuri atau orang lain yang memiliki ponsel pengguna tidak bisa sembarangan mengubah password akun.
Fitur Identity Check mulai digulirkan untuk ponsel Google Pixel yang menjalankan Android 15 dan akan tersedia untuk ponsel Samsung yang menjalankan One UI 7 dalam beberapa pekan ke depan. Ponsel Android lainnya juga akan kebagian fitur ini dalam beberapa bulan ke depan.
Kehadiran fitur Identity Check semakin meningkatkan fitur keamanan di ponsel Android. Sebelumnya Google sudah merilis fitur Theft Detection Lock yang bisa mendeteksi saat ponsel direbut pencuri dan Remote Lock untuk mempermudah mengunci ponsel yang dicuri.
(vmp/jsn)