Kamis, Desember 5


Jakarta

Golkar Institute mengungkap hasil survei nasional terkait dengan isu lingkungan hidup. Ketua Golkar Institute, Ace Hasan Syadzily, mengatakan masyarakat memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan.

“Kalau dilihat dari hasil-hasil survey yang dilakukan oleh Golkar Institute menunjukkan bahwa sesungguhnya masyarakat memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan,” kata Ace usai menghadiri Rilis Survei Isu Lingkungan Hidup dalam acara Young Political Leaders 17 Golkar Institute di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, pada Senin (2/12/2024).

Ace mengungkap sebanyak 56 persen masyarakat menilai isu lingkungan sebagai masalah yang penting. Dia menyebut masalah lingkungan ini juga menjadi isu perhatian bagi anak-anak muda.


“Tetapi kalau kita melihat dari isu soal ada 54 persen masyarakat menganggap penting isu lingkungan. Itu artinya bahwa isu lingkungan ini sudah mulai dikenal secara serius oleh masyarakat Indonesia,” kata Ace.

“Menurut hasil survey tadi juga menyebutkan bahwa isu lingkungan ini malah lebih menjadi concern anak-anak muda,” sebutnya.

Ace mengatakan isu lingkungan penting sebab terkait dengan berbagai aspek dalam kehidupan. Ia menyebut Golkar Institute nantinya berkontribusi dalam memberikan kampanye hingga rumusan-rumusan kebijakan berkaitan dengan isu lingkungan hidup.

“Itu penting karena isu lingkungan itu salah satu yang harus menjadi prioritas. Isu lingkungan itu terkait dengan berbagai sektor kehidupan yang lain,” kata Ace.

“Selain sosialisasi tentu nanti juga kita memberikan rumusan-rumusan kebijakan kepada institusi yang memiliki kegunaan terhadap isu soal lingkungan,” kata Ace.

Sementara itu, Faculty Chair Golkar Institute Mulya Amri menunjukkan hasil survei di mana banyak masyarakat yang terganggu dengan isu lingkungan. Mulya menyebut sebanyak 30,6 persen responden menilai masalah lingkungan mengganggu kehidupan.

“Sebanyak 30,6 persen responden menyatakan bahwa masalah lingkungan hidup sangat mengganggu atau cukup mengganggu kehidupan mereka,” ujar Mulya.

Lebih lanjut, Mulya menyebut sebanyak 18,1 persen masyarakat yang menjadi responden mengungkap sering merasakan dampak langsung dari masalah lingkungan. Dalam hal ini masalah utama yang banyak dihadapi masyarakat Indonesia mulai dari ketersediaan air bersih, pencemaran udara, hingga lingkungan yang kotor.

“Selain itu, 18,1 persen responden melaporkan sering atau sangat sering merasakan dampak langsung dari masalah lingkungan hidup,” kata Mulya.

“Masalah ketersediaan air bersih, 41,8 persen responden melaporkan terkadang hingga sangat sering mengalami masalah ini dan 27,8 persen mengatakan masalah ini cukup dan sangat mengganggu. Pada masalah pencemaran udara, sebanyak 44 persen responden melaporkan pernah mengalami pencemaran udara, dan 43,7 persen menyatakan merasa terganggu. Sementara itu, 62,5 persen responden mengaku terkadang hingga sangat sering mengalami masalah lingkungan yang kotor, dengan 35,7 persen merasa cukup dan sangat terganggu oleh kondisi ini,” lanjutnya.

(ygs/ygs)

Membagikan
Exit mobile version