Sabtu, September 28


Jakarta

Seorang pria melakukan eksperimen dengan mengonsumsi 720 butir telur sebulan. Melihat apa yang terjadi pada tubuhnya dalam sebulan, hasilnya pun mengejutkan!

Telur menjadi salah satu sumber protein terbaik untuk tubuh. Konsumsi telur dapat menjaga fungsi otak, kesehatan mata, hingga bantu usaha menurunkan berat badan.

Namun, manfaat telur ini disebut-sebut hanya akan efektif ketika dikonsumsi dalam batas wajar. Jika terlalu banyak, bisa berisiko pada gangguan pencernaan, seperti perut kembung.


Selain itu, makan telur juga dapat meningkatkan kolesterol. Karena di dalam satu butir telur mengandung sekitar 182 mg kolesterol. Konsumsi enam butir telur dalam seminggu merupakan batas maksimal yang diperbolehkan.

Kandungan lemak dalam telur juga bisa memicu penyakit diabetes, terutama pada wanita.

Namun, seorang pria belum lama ini melakukan eksperimen dengan makan telur dalam jumlah sangat banyak.

Nick Norwitz, mahasiswa doktoral di Universitas Harvard menantang dirinya untuk makan 720 butir telur selama empat minggu untuk mengetahui dampaknya terhadap kadar kolesterol.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, makan terlalu banyak telur dapat meningkatkan kolesterol dan menyebabkan masalah jantung. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, hal ini menjadi perdebatan hangat.

Dr. Norwitz yakin kadar lipoprotein densitas rendah (LDL) atau kolesterol jahat akan turun jika ia mengonsumsi satu butir telur setiap jam dalam sehari selama sebulan. Karenanya, ia melakukan eksperimen tersebut untuk mencari tahu kebenarannya.

Pria ini coba eksperimen makan 720 butir telur dalam satu bulan. Foto: @NicknorwitzPHD/Youtube)

Dr. Norwitz mengunggah hasil penelitiannya ini di YouTube dan videonya telah ditonton sebanyak 170.000 kali. Saat mengungkap rencana dietnya, ia menunjukkan lebih dari 40 kotak telur ditumpuk. Telur itu ia kumpulkan di kamar selama percobaan, lapor mirror.co.uk (25/09/2024).

Ia tidak menyebutkan makanan lain apa saja yang ia makan selain telur, atau seperti apa rutinitas olahraganya sehari-hari. Namun, pria ini mengaku bahwa setelah dua minggu pertama, ia mulai mengonsumsi 60 gram karbohidrat sehari. Ia menjelaskan bagaimana mengonsumsi lebih banyak karbohidrat dapat membantu menurunkan kadar kolesterolnya lebih lanjut.

Menurut hipotesisnya, mengonsumsi 720 butir telur dalam satu bulan atau setara dengan 133.200 mg kolesterol tidak akan meningkatkan kolesterolnya. Secara spesifik, kolesterol jahat di tubuhnya tidak akan meningkat.

Rupanya setelah melakukan eksperimen tersebut, memang kolesterol jahat di tubuhnya tidak meningkat. Meskipun asupan kolesterol dalam makanannya meningkat lebih dari lima kali lipat, tetapi kolesterol jahat atau LDL di tubuhnya justru menurun.

Banyak ilmuwan dan dokter sebelumnya memperingatkan bahwa konsumsi terlalu banyak telur dapat menyebabkan peningkatan kadar LDL dan risiko komplikasi kesehatan.

Namun, apa yang terjadi pada Norwitz justru berbeda. Ia menemukan bahwa kadar LDL (kolesterol jahat) turun hingga 18 persen setelah percobaan makan 720 butir telur selama sebulan.

Hasil eksperimennya menunjukan kolesterol jahatnya tidak meningkat. Foto: Getty Images/iStockphoto/fcafotodigital

Terkait eksperimen yang dilakukan Norwitz, beberapa ilmuwan mengungkap bahwa hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh pelepasan hormon disebut kolesin. Pelepasan hormon itu dipicu oleh peningkatan kolesterol ke reseptor pada sel usus, yang memberi sinyal ke hati untuk memproduksi lebih sedikit LDL.

Dr. Norwitz pun dipuji atas penelitiannya. Banyak netizen lega karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi banyak telur tidak meningkatkan kolesterol jahat.

Seorang netizen berkomentar, “Saya ingin berbagi video ini dengan beberapa anggota keluarga yang merasa ngeri karena saya makan semua telur dan daging ini.”

Netizen lain juga mengaku tidak ada masalah pada tubuhnya yang hampir setiap hari makan telur selama 67 tahun hidup. Menurut netizen itu, kondisi kesehatannya sangat baik dan tidak perlu ke dokter atau minum obat.

(aqr/adr)

Membagikan
Exit mobile version