Jakarta –
Wakil Presiden Gibran Rakabuming mengusulkan agar sistem zonasi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) dihapuskan. Permintaan ini disampaikan langsung ke Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti.
Permintaan Gibran untuk menghapus jalur zonasi sekolah menimbulkan pro dan kontra netizen. Di platform media sosial khususnya X, banyak yang mengutarakan pandangan mereka soal usulan Sang Wapres.
“Tapi fakta di lapangan memang kaya gitu, maaf. mungkin ga semua, tapi dari bbrp sekolah sma di daerahku yg tadinya favorit, sejak ada zonasi ini kualitasnya jadi turun,” pendapat seseorang.
“Zonasi membuat sekolah jadi AMBURADUL kualitasnya, krena rumah anak dekat sekolah maka dia harus diterima, padahal anaknya nakal biang kerok dikampungnya, disekolah juga jadi biang kerok rusuh. Saya SETUJU zonasi dihapuskan. Daftar sekolah pakai NEM/ UAN sebagai bahan seleksi,” timpal yang lain.
“Wapres gak paham dengan eksistensi sekolah pada suatu daerah. Padahal sistem Zonasi itu bagus untuk pemerataan peserta didik baru pada sekolah sekolah,” kata netter.
“Kajian dulu baru putuskan, manfaat zonasi sudah ada dalam kajian misal : mengurangi biaya transportasi siswa, mengurangi tauran, mencegah menumpuknya guru berprestasi dan siswa pada hanya satu sekolah, baiknya perbaiki mental oknum panitia, jual kursi misal, palsukan alamat KK,” ucap warganet.
Saat sambutan dalam acara Tanwir I Pemuda Muhammadiyah di Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2024), Gibran Rakabuming menyampaikan bahwa kunci generasi emas Indonesia 2045 ada di pendidikan.
“Kalau kita bicara generasi emas, Indonesia 2045 ini kuncinya ada di pendidikan, kuncinya ini ada di anak-anak muda. Makanya kemarin pas rakor dengan para kepala dinas pendidikan, saya sampaikan secara tegas ke Pak Menteri Pendidikan, sistem zonasi harus dihilangkan,” kata Gibran.
Menanggapi itu, Abdul Mu’ti menyebut sistem zonasi PPDB tengah dikaji.
“Bukan pembahasan mengenai penghapusannya, tapi pembahasan mengenai zonasi, tidak bicara menghapuskan dan tidak bicara meneruskan, semua masih dalam pengkajian. Nanti tunggu saja tanggal mainnya ya, it’s coming soon,” ungkap Abdul Mu’ti saat kunker di Sekolah Sultan Iskandar Muda di Medan, dilansir detikSumut, Sabtu (23/11/2024).
(ask/ask)