Kamis, September 19

Jakarta

Fenomena Bulan purnama selalu mengesankan. Tapi purnama di bulan September akan istimewa, karena selain menjadi purnama super (supermoon) yang sedikit lebih besar dari biasanya, Bulan akan mengalami gerhana Bulan sebagian saat terbit pada 17- 18 September 2024.
Gerhana Bulan parsial akan terlihat dari sebagian besar Amerika Utara, seluruh Amerika Selatan, Eropa, Afrika kecuali bagian paling timur, bagian. barat Asia dan Rusia, dan sebagian Antartika.

Supermoon

Supermoon atau Bulan purnama super adalah istilah nonastronomi yang menggambarkan purnama yang terjadi saat Bulan berada di atau dekat perigee, yakni pendekatan terdekat ke Bumi dalam orbitnya yang sedikit elips.

Selama waktu ini, Bulan dapat tampak sedikit lebih besar di langit, meskipun perbedaannya mungkin sulit dilihat dengan mata telanjang bagi sebagian besar pengamat awam.


Di negara-negara Barat, purnama di bulan September dijuluki Harvest Moon. Purnama ini adalah yang kedua dari empat supermoon yang terjadi secara berturut-turut tahun ini setelah kedatangan supermoon Blue Moon Agustus lalu.

Terjadinya Gerhana Bulan

Gerhana Bulan terjadi saat Bumi melintas di antara Matahari dan bulan, sehingga bayangannya jatuh pada satelit alami kita. Gerhana ini juga menjadi pengingat sederhana tentang bentuk Bumi yang bulat bagi kita yang berada di darat, karena umbra membentuk lengkungan pada cakram Bulan yang tampak.

Gerhana Bulan Sebagian

Gerhana Bulan 17-18 September merupakan gerhana Bulan sebagian (parsial) karena hanya bagian atas Bulan yang akan terbenam ke bagian tergelap dari bayangan Bumi, yang dikenal sebagai umbra.

Berbeda dari gerhana Bulan total yang sepenuhnya menutupi Bulan dan membuatnya tampak merah, pada gerhana Bulan sebagian, hanya sebagian permukaan Bulan yang akan terlihat gelap, menciptakan efek seperti gigitan pada Bulan.

Namun, gerhana Bulan parsial akan memberikan beberapa kontras yang menarik pada kawah dan fitur lain di permukaan Bulan bagi mereka yang mengamatinya menggunakan teleskop atau teropong.

Selain bagian kecil yang gelap di bagian atas cakram Bulan, sebagian besar cakram Bulan yang tampak akan berada di penumbra Bumi, bagian yang lebih terang dari bayangan planet yang tidak sepenuhnya menghalangi cahaya Matahari. Ini akan membuat sebagian besar Bulan tampak berwarna cokelat kemerahan dan sedikit ‘berbintik’.

Waktu Terjadinya Gerhana

Waktu terjadinya gerhana Bulan sebagian akan bergantung kita berada. Sebagian pengamat akan melihat gerhana tersebut lebih jelas daripada yang lain, tergantung lokasinya. Sayangnya, Indonesia tidak menjadi salah satu wilayah yang bisa menikmati fenomena langit ini.

Gerhana bulan sebagian akan dimulai pada pukul 20.41 Eastern Daylight Time (EDT) pada 17 September 2024 atau pukul 01.41 Greenwich Mean Time (GMT) pada 18 September 2024.

Puncak gerhana yang ditandai penampakan menyerupai ‘gigitan’ di Bulan akan terlihat paling jelas pada pukul 10.44 malam EDT, atau 03.44 GMT pada 18 September.

Empat Gerhana di 2024

Di tahun ini, ada empat gerhana yang terjadi. Mengutip situs Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), empat fenomena gerhana di 2024 adalah sebagai berikut:

Gerhana Bulan Penumbra
Tanggal: 24-25 Maret 2024
Wilayah: Eropa, Asia Utara/Timur, Australia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan

Gerhana Matahari Total
Tanggal: 8 April 2024
Wilayah: Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Atlantik, Arktik

Gerhana Bulan Sebagian
Tanggal: 17-18 September 2024
Wilayah: Eropa, Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Atlantik, Hindia, Arktik, Antartika

Gerhana Matahari Cincin
Tanggal: 2 Oktober 2024
Wilayah: Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Atlantik, Antartika.

(rns/afr)

Membagikan
Exit mobile version