Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto punya rencana besar untuk menata ulang kebijakan energi di Indonesia. Target besarnya dia ingin Indonesia bisa swasembada energi dengan menggunakan kekayaan alam energi bersih dan hijau.
Di ajang Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) CEO Summit 2024 yang lalu, Prabowo menegaskan Indonesia akan menggenjot penggunaan energi hijau yang ramah lingkungan.
Salah satunya adalah dengan mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan. Hal itu akan dipenuhi dengan bioenergi, alias bahan bakar yang dibuat dari bahan-bahan nabati. Rencananya energi nabati yang mau digunakan mulai dari kelapa sawit, tebu, bahkan hingga rumput laut.
“Kita dapat mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan. Kekuatan utama kita akan datang dari bioenergi, dari bahan bakar nabati yang dapat kita produksi,” tegas Prabowo dalam pidato yang disiarkan virtual, ditulis Minggu (17/11/2024).
Prabowo bilang Indonesia diberkati dengan sumber daya yang melimpah begitu juga wilayah, tanah, dan air yang signifikan. Dalam beberapa tahun ke depan, dia menargetkan 100% penggunaan energi di Indonesia akan dipenuhi dengan energi baru dan terbarukan di dalam negeri.
“Kita memiliki keuntungan dalam beberapa tahun ke depan bisa sepenuhnya mandiri dalam energi, mandiri dalam energi hijau. Kita mungkin akan menjadi salah satu dari sedikit negara yang dapat mencapai 100% energi terbarukan dalam beberapa tahun,” ungkap Prabowo.
Eks Menteri Pertahanan itu percaya upaya mengebut bioenergi di Indonesia dapat menjadi peluang ekonomi besar di Indonesia. Menurutnya, bisa menghemat devisa hingga membuat perekonomian berputar di dalam negeri.
“Menurut saya, akan menciptakan banyak peluang karena kita akan menghemat banyak devisa, dana akan beredar dalam ekonomi kita sendiri,” sebut Prabowo.
Bukan cuma bahan bakar, dia memaparkan Indonesia juga punya sumber daya energi hijau untuk menggenjot elektrifikasi. Dua sumber energi yang bisa jadi tumpuan dan disebutkan Prabowo dalam pidatonya adalah potensi panas bumi dan juga tenaga surya.
“Kita memiliki potensi panas bumi terbesar. Saya rasa 60% potensi energi panas bumi dunia ada di Indonesia. Tentu saja kita punya potensi, energi surya,” pungkas Prabowo.
(hal/kil)