Kamis, Oktober 3


Jakarta

Memiliki bentuk wajah yang tak sempurna, pria ini mengalami diskriminasi. Ia diusir dari restoran yang dikunjunginya karena penampilannnya.

Diskriminasi saat makan di tempat umum atau di restoran sering dialami banyak orang karena berbagai alasan. Mulai dari alasan diskriminasi ras, diskriminasi penampilan sampai yang paling terbaru diskriminasi karena memiliki bagian wajah yang tak sempurna.

Kejadian inilah yang dialami pria bernama Oliver Bromley asal Inggris. Dilansir dari DailyMailUK (27/09), Oliver menderita Neurofibromatosis Tipe 1 yang menyebabkan tumor non-kanker tumbuh di sarafnya.


Karenanya tampilan wajahnya bisa dibilang mengalami cacat karena pertumbuhan tumor-tumor tersebut, yang membuat wajahnya tak lagi sempurna seperti dulu. Ia tak menyangka bahwa penampilannya kini membuatnya diusir dari sebuah restoran di Camberwell, London.

Gegara Tumor Wajah, Pria Ini Diusir dari Restoran yang Dikunjungi Foto: Site News

Saat itu ia baru saja pulang dari King’s College’s Hospital untuk pengobatannya. Kemudian ia memutuskan untuk makan di restoran yang namanya tak disebutkan ini.

Ketika melihat restoran itu hanya menerima pembayaran tunai, Oliver memutuskan untuk ambil uang lebih dulu. Tapi ketika ia akan kembali masuk ke restoran tersebut, ia justru dihadang salah satu pegawai yang memintanya untuk pergi dari sana karena penampilannya membuat pengunjung lain ketakutan.

“Padahal saya belum begitu lama diri di restoran itu sehingga tak mungkin ada pengunjung yang ketakutan melihat wajah saya. Jadi saya berpikir mereka mengusir saya, karena pihak restoran tidak suka dengan wajah saya,” ungkap Oliver.

Tentunya Oliver sangat kecewa dengan diskriminasi yang didapatkannya dari restoran tersebut. Ia akhirnya melaporkan kejadian ke kepolisian setempat.

Gegara Tumor Wajah, Pria Ini Diusir dari Restoran yang Dikunjungi Foto: Site News

“Mungkin mereka berpikir bahwa tumor di wajah saya ini menular atau semacamnya,” sambungnya.

Padahal Olivier mengaku bahwa dia tidak masalah jika ada orang yang bertanya mengapa wajahnya mengalami kecacatan seperti itu.

Kejadian ini juga membuat organisasi non-profit Nerve Tumours UK, lebih giat lagi dalam memberikan edukasi ke warga Inggris bahwa tidak semua tumor itu berbahaya dan menular.

“Sampai sekarang kami belum menerima respon apapun dari restoran terkait, akan tetapi organisasi UK Hospitality telah menawarkan kerja sama untuk meningkatkan kesadaran orang-orang akan hal ini,” pungkas Karen Cockburn, selaku direktur amal dari Nerve Tumours UK.

Sampai sekarang kasusnya masih bergulir, Oliver belum menerima respon apapun hingga permintaan maaf dari restoran yang mengusirnya.

(sob/odi)

Membagikan
Exit mobile version