Senin, Oktober 14


Sa Pa

Kota Sa Pa menjadi pendatang baru yang memikat di dunia pariwisata. Namun cuaca buruk yang terjadi di Vietnam membuatkan kembali kehilangan turis.

Dilansir dari VN Express pada Sabtu (2/10), hotel dan restoran di destinasi pegunungan utara Vietnam mengalami penurunan pendapatan hingga 80% akibat cuaca buruk.

Beberapa tempat usaha jasa makanan tutup sementara karena pendapatan mereka tidak dapat lagi menutupi biaya operasional sementara yang lain terpaksa memberhentikan staf.


Pemilik guesthouse di Sa Pa mulai kesulitan untuk mempertahankan usahanya. Segala cara dilakukan, namun cuaca buruk membuat turis bergeming.

“Bahkan dengan diskon mulai dari 20% hingga 50%, pemesanan tetap langka.”

Pham Cao Vy, ketua Asosiasi Pariwisata Provinsi Lao Cai, mengakui kesulitan yang dihadapi industri pariwisata lokal. Dia mengatakan tingkat hunian di Sa Pa turun hingga 85% dari tahun sebelumnya pada bulan September.

Tempat wisata populer di Sa Pa seperti Desa Cat Cat dan Jembatan Kaca Rong May juga mengalami penurunan jumlah pengunjung pada bulan Oktober.

Nguyen Trung Kien, perwakilan dari kawasan wisata Cat Cat, mengatakan berita tentang tanah longsor telah memicu efek domino, yang memengaruhi seluruh industri pariwisata.

Tak hanya Sa Pa, kota Ha Giang, dan Yen Bai pun ikut melihat adanya penurunan drastis.

Nguyen Quang Huy, yang memiliki fasilitas akomodasi di Kota Ha Giang, mengatakan bahwa kurangnya tamu telah berlangsung selama lebih dari sebulan, dengan hanya beberapa pengunjung asing yang menginap.

“Tamu yang membatalkan atau menjadwalkan ulang pemesanan mereka pada bulan September karena dampak Topan Yagi belum kembali.”

Provinsi Lao Cai, tempat Sa Pa berada, mengalami 14 tanah longsor pada bulan September dan Ha Giang mengalami dua tanah longsor yang parah.

Minh Tan, 33, dari Ho Chi Minh City (HCMC) telah merencanakan perjalanan keluarga ke Ha Giang pada pertengahan Oktober untuk mengunjungi sawah di Distrik Hoang Su Phi dan menjelajahi Sungai Nho Que dan Gang Tu San.

Namun, setelah tanah longsor di Distrik Bac Quang pada 1 Oktober, ia membatalkan perjalanan tersebut.

Dang Quoc Su, direktur Pusat Promosi Pariwisata Ha Giang, mengatakan pemulihan pariwisata yang lambat sebagian besar disebabkan oleh kekhawatiran wisatawan tentang tanah longsor.

Satu bulan setelah topan pada awal September, sebagian besar tempat penginapan dan tempat makan di Sa Pa dan Ha Giang telah memulihkan fasilitas mereka sebagai persiapan untuk dimulainya kembali pariwisata, tetapi cuaca yang tidak dapat diprediksi tetap menjadi kendala untuk itu.

“Kami berharap industri pariwisata lokal akan pulih dalam dua bulan terakhir tahun ini,” pungkasnya.

(bnl/bnl)

Membagikan
Exit mobile version