Jumat, Juli 5


Jakarta

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia memastikan kesiapan pesawat pengganti imbas peristiwa Return to Base (RTB) atau putar balik pada penerbangan GA-6239 rute Solo-Jeddah. Pesawat penjemput jemaah haji ini putar balik ke Bandara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah, karena ada masalah teknis.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan sebagai tindak lanjut dari kejadian tersebut pihaknya telah menyiapkan armada pengganti untuk melayani penjemputan jemaah haji ke Jeddah.

“Garuda Indonesia memastikan kesiapan pesawat pengganti imbas peristiwa Return to Base pada penerbangan GA-6239 dengan rute penerbangan Solo-Jeddah,” kata Irfan, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (3/7/2024).


Kejadian putar balik ini menimpa penerbangan GA-6239 dengan pesawat jenis Airbus 330-300, salah satu armada sewa yang dipersiapkan untuk melayani penerbangan haji pada tahun ini. Pesawat tersebut sedianya dipersiapkan untuk melayani penerbangan dari Jeddah pada fase pemulangan jemaah haji Indonesia menuju Tanah Air.

Irfan menjelaskan, penyebab terjadinya putar balik atau RTB ini dikarenakan adanya masalah teknis pada salah satu engine pesawat. Kondisi ini pun akhirnya mengharuskan agar dilakukan pengecekan kembali serta tindak lanjut prosedur perawatan armada.

“Penerbangan GA-6239 tersebut berangkat dari Solo setelah menjalani prosedur inspeksi pesawat rutin oleh pihak lessor maupun tim terkait. Sesaat setelah pesawat lepas landas, Pilot in Command (PIC) menemukan adanya indikator cockpit yang menunjukkan kondisi salah satu engine pesawat yang memerlukan pengecekan lebih lanjut, sehingga PIC selanjutnya secara cepat memutuskan untuk melakukan prosedur RTB ke Solo,” jelasnya.

Pesawat dengan nomor registrasi T7-MMM ini mengangkut 14 awak pesawat, yang terdiri dari 3 cockpit crew dan 11 awak kabin. Pesawat tersebut pun kembali ke Bandara Adi Sumarmo, Solo pada pukul 21.07 waktu setempat. Irfan menambahkan, awak pesawat melakukan proses disembark sesuai dengan ketentuan prosedur safety yang berlaku.

Lebih lanjut Garuda Indonesia telah berkoordinasi dengan otoritas penerbangan terkait guna memastikan tindak lanjut penanganan pesawat, termasuk prosedur penarikan pesawat menuju parking stand guna memastikan tidak ada dampak operasional atas peristiwa RTB tersebut.

Irfan menambahkan, saat ini Garuda Indonesia juga telah melakukan optimalisasi mitigasi pesawat pengganti guna melayani operasional penerbangan haji pada fase pemulangan dari Jeddah tersebut.

“Kami tentunya memastikan bahwa kesiapan pesawat pengganti telah melalui serangkaian prosedur inspeksi kelaikan armada secara menyeluruh sebelum diterbangkan kembali menuju Jeddah pada dini hari, Rabu (3/7). Sejalan dengan komitmen kami untuk senantiasa mengedepankan aspek safety pada seluruh layanan penerbangan,” ujar dia.

(shc/kil)

Membagikan
Exit mobile version