
Jakarta –
Tim arkeologi gabungan Inggris dan Irak mengidentifikasi kemungkinan lokasi Pertempuran Al-Qadisiyyah pada abad ketujuh, sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam awal, berkat citra satelit mata-mata AS tahun 1970-an yang telah dideklasifikasi.
Pertempuran Al-Qadisiyyah yang terjadi pada 637 Masehi di Mesopotamia (sekarang Irak), menandai kemenangan penting bagi pasukan Muslim Arab dari Kekhalifahan Rashidun atas Kekaisaran Sassanid, yang membuka jalan bagi perluasan Islam ke Persia. Hingga saat ini, lokasi pasti pertempuran tersebut hanya dapat diperkirakan.
Tim dari Durham University dan Universitas Al-Qadisiyah menemukan situs tersebut secara tidak sengaja saat menggunakan teknologi penginderaan jarak jauh untuk memetakan rute ziarah Darb Zubaydah kuno dari kota suci Kufa di Irak ke Makkah di Arab Saudi. Temuan mereka dipublikasikan pada 2024 di jurnal Antiquity.
William Deadman dari Durham University menjelaskan bahwa citra satelit era Perang Dingin sangat berguna bagi arkeologi Timur Tengah.
“Timur Tengah telah berkembang pesat dalam 50 tahun terakhir, baik perluasan pertanian maupun perluasan perkotaan,” kata Deaman dikutip dari Middle East Monitor.
Citra tersebut mengungkap fitur-fitur seperti parit khas yang jauh lebih murni dan jernih pada 1970-an. Situs tersebut, yang terletak sekitar 30 kilometer selatan Kufa di provinsi Najaf selatan Irak, cocok dengan deskripsi yang ditemukan dalam teks sejarah, termasuk dua benteng dan sebuah sungai yang dikatakan telah dilintasi oleh pasukan Persia yang menunggangi gajah. Pecahan tembikar yang sesuai dengan periode waktu pertempuran juga ditemukan.
“Ada beberapa konteks politik dan agama dalam pertempuran ini, karena sekarang, tentu saja, kita memiliki perbedaan agama, perbedaan etnis, perbedaan politik di Irak dan kita membaca atau kita melihat segala sesuatu berdasarkan perbedaan kita,” kata Jaafar Jotheri, seorang arkeolog dari Universitas Al-Qadisiyah.
“Kita semua sepakat bahwa ini adalah pertempuran yang sangat penting, pertempuran yang menentukan, dan kita semua tahu tentang itu,” tambahnya.
(rns/afr)