Senin, November 18


Jakarta

Jenama galeri seni Indonesia resmi dibuka di Gimhae, Busan, Korea Selatan. Adalah Wastra Korea yang menjadi salah satu pusat oleh-oleh dan etalase produk Indonesia.

Pusat oleh-oleh tersebut menjual berbagai kerajinan tangan hasil UMKM Indonesia seperti Batik, Tenun NTT, Tenun Ulos, hingga Songket kepada masyarakat Korea Selatan. Tempat itu dibuka untuk mempromosikan hasil UMKM yang berupa kekayaan budaya dan karya para desainer Indonesia.

Pendirinya adalah Meisy Chang yang sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Wanita Perkawinan Campur Indonesia Korea (IKWA) di Korea Selatan.


“Kami menyediakan Galeri Seni Wastra di Korea Selatan khusus bagi UMKM Indonesia,” ujar Meisy Chang dalam keterangannya, Minggu (17/11/2024).

Galeri Seni Wastra hadir menampilkan produk UMKM dan kesenian di Korea Selatan. (Galeri Seni Wastra)

Berbagai karya dari desainer ternama Tanah Air turut dihadirkan di sana, seperti Adinda Moeda, Li-Uli, Indah Darry, Nilla Baharudin, Rosemalina, Batikeun, Fenty Batik, dan lain sebagainya. Terdapat juga koleksi kebaya hingga pakaian muslim yang bisa memenuhi kebutuhan WNI yang tinggal di Korea Selatan.

Adapun Galeri Seni Wastra Indonesia didirikan pada Oktober 2024. Diharapkan galeri tersebut dapat menjadi pintu masuk bagi UMKM Indonesia dalam memasuki pasar ekspor di bidang fashion khususnya di Korea Selatan.

Adapun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM, jumlah UMKM di Indonesia pada 2024 mencapai lebih dari 65 juta unit. Dari angka tersebut, menyumbang 61 persen Pendapatan Domestik Bruto (PDB) pada 2023.

UMKM juga berperan penting dalam menyerap tenaga kerja. Bahkan datanya mencapai 97 persen angkatan kerja nasional atau hampir 117 juta pekerja diserap dari sektor tersebut. Hal itu menunjukkan peran UMKM yang dapat membuka lapangan usaha dan lapangan kerja.

Namun begitu, UMKM Indonesia masih dihadapi tantangan dalam memasuki pasar global. Kendati potensinya besar, belum banyak UMKM yang berhasil menembus pasar internasional. Tantangan utama misalnya kualitas produk hingga inovasi.

Sehingga daya saing produk UMKM pun masih perlu ditingkatkan dengan peningkatan kualitas, kreativitas, hingga inovasi. Selain itu, dukungan pemerintah dalam pengembangan kapasitas UMKM juga sangat diperlukan agar inisiatif seperti Galeri Seni Wastra ataupun jenama lainnya dapat terus berkembang.

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version