Sabtu, Agustus 31

Jakarta

Jepretan foto yang dramatis bisa menimbulkan rasa emosional pada yang melihatnya. Nah, foto mantan Presiden Donald Trump bersama agen Secret Service atau Paspampres, dengan darah di telinganya dan tangannya meninju ke atas, diprediksi bisa membantunya menang Pilpres Amerika Serikat mendatang.

Tindakan menantang tersebut setelah nyaris lolos dari upaya pembunuhan, menunjukkan Donald Trump memahami bahwa unjuk kekuatan secara visual kemungkinan besar akan membantu sisa kampanye presidennya. Ia langsung melakukannya dan berhasil menjadi foto ikonik.

“Saya tidak percaya dia memiliki kesadaran diri untuk terus berkampanye seperti itu,” kata Joan Hoff, profesor sejarah di Montana State University yang dikutip detikINET dari LA Times, Senin (15/7/2024).


Masih terlalu dini menghitung dampak politiknya saat ini. Namun kejadian penembakan dan foto itu jelas memberi energi pada basis Trump dan bagi sebagian pemilih yang masih ragu, dapat menghapus citra buruknya. Trump, meski banyak dituntut secara hukum dan mengalami dua kali usaha pemakzulan, tetap saja lolos kontes pencalonan Partai Republik.

Trump sudah memimpin dalam jajak pendapat nasional dan di negara-negara bagian yang jadi medan pertempuran utama dengan Joe Biden selaku petahana. Konvensi Nasional Partai Republik mendatang di Milwaukee, kemungkinan besar akan didominasi oleh tema penembakan ini. Tim kampanye menyatakan Trump akan hadir di sana untuk menerima nominasi capres.

“Seluruh massa akan bersatu dan meneriakkan ‘AS!’ dengan tangan terangkat. Dia akan mengambil peran seperti pahlawan rakyat atau martir karena dia selamat dari cobaan yang hampir mematikan,” cetus Douglas Brinkley, sejarawan Rice University.

David Gergen, yang bertugas di Gedung Putih ketika Ronald Reagan ditembak pada tahun 1981, mengenang curahan dukungan saat Reagan berubah menjadi seorang martir. “Hanya ada gelombang simpati terhadap Reagan dan saya pikir Anda akan melihatnya kali ini,” katanya. Ia percaya bahwa simpati terhadap Trump dapat mempengaruhi pemilih yang masih ragu-ragu.

“Foto tersebut akan menjadi foto abad ini,” kata Craig Agranoff, seorang pakar pemasaran politik. Agranoff menambahkan bahwa dia tidak terkejut melihat foto itu akan dijadikan hiasan merchandise seperti kaus. “Itu memang foto yang kuat,” cetusnya.

(fyk/fay)

Membagikan
Exit mobile version