Selasa, April 1


Jakarta

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) sekaligus anggota DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan Formula E-Jakarta 2025 siap digelar di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di Ancol, tanggal 21 Juni 2025. Ajang ini tidak hanya akan menandai kemampuan Indonesia sebagai tuan rumah salah satu perlombaan balap prestisius di dunia, tetapi juga menjadi debut mobil balap listrik generasi ketiga, Gen3 Evo.

Kehadiran teknologi mutakhir yang ditawarkan oleh Gen3 Evo, Formula E-Jakarta menjanjikan pengalaman balap yang belum pernah ada pada Formula E tahun sebelumnya. Hal itu diungkapkan olehnya saat bertemu dengan Dirut Jakpro Iwan Takwin di Jakarta, hari ini. Turut hadir Project Director ePrix 2025 Deni R. Purwana dan VP Operasi ePrix 2025 Irawan Sucahyono.

“Formula E-Jakarta 2025 bukan hanya sekadar perhelatan balap listrik, tetapi sebuah milestone bagi Jakarta sebagai kota wisata yang berorientasi masa depan. Dengan teknologi Gen3 Evo yang revolusioner, dukungan terhadap keberlanjutan dan potensi ekonomi yang besar, Jakarta menunjukan komitmen untuk menjadi bagian dari transformasi global menuju mobilitas yang lebih bersih dan ramah lingkungan,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (28/3/25).


Bamsoet menjelaskan Gen3 Evo adalah lompatan besar dalam teknologi balap listrik dengan kemampuan akselerasi dari 0-100 km/jam dalam waktu hanya 1,86 detik. Ditenagai dengan tenaga hingga 400 kW, mobil ini untuk pertama kalinya dalam sejarah Formula E menggunakan sistem penggerak semua roda. Fitur AWD ini meningkatkan traksi, stabilitas, dan kontrol kendaraan, terutama pada start dan saat aktivasi mode serangan.

“Teknologi regenerasi energi pada Gen3 Evo memungkinkan pemulihan hingga 40% energi melalui pengereman, mengoptimalkan pemanfaatan baterai dan mengurangi ketergantungan pada sistem rem hidrolik. Hal ini merupakan langkah penting dalam menciptakan balapan yang tidak hanya cepat tetapi juga ramah lingkungan,” katanya.

Bamsoet menambahkan Formula E-Jakarta 2025 sejalan dengan visi pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai target net zero emissions. Formula E-Jakarta bisa menjadi momentum untuk sosialisasi dan edukasi masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan dan inovasi teknologi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

“Selain dampak positif terhadap aspek lingkungan, Formula E juga diharapkan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Jakarta. Tidak hanya menyumbang devisa dari sektor pariwisata, Formula E-Jakarta juga akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pemasukan usaha lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pendukung, seperti perhotelan, katering, dan transportasi,” tutup Bamsoet.

(prf/ega)

Membagikan
Exit mobile version