Kamis, Oktober 17


Jakarta

Aktif di YouTuber dan TikTok, food vlogger ini memberi pandangannya soal etika saat mengulas makanan. Jangan sampai, ulasannya bisa menjatuhkan usaha orang lain.

Di zaman digitalnya ini muncul insan-insan kreatif, seperti food vlogger dan semacamnya. Kehadiran food vlogger agaknya memberikan dampak tersendiri bagi pelaku usaha kuliner, ada negatif dan juga positif.

Positifnya bisa membantu mempromosikan usaha milik orang lain. Namun, sebaliknya, food vlogger terkadang bisa mematikan usaha karena hasil ulasannya yang terkesan menjatuhkan.


Seperti yang belum lama ini terjadi, seorang food vlogger sampai di-blacklist oleh pengusaha kuliner di Yogyakarta setelah memberi komentar menjatuhkan pada warung makan rawon.

Food Vlogger Perlu Tahu! Begini Etika Mengulas Makanan Foto: iStock

Dari kejadian tersebut, banyak pelaku usaha kuliner terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang khawatir dengan kehadiran para food vlogger. Food vlogger yang eksis bernama Almas pun memberikan pandangannya.

Melalui TikTok @almasqol (03/10/24) ia mengatakan bahwa seharusnya ada etiket tersendiri saat mengulas makanan. Apalagi ketika food vlogger datang tanpa undangan atau seperti pelanggan biasa.

“Kita sebagai konten kreator makanan itu seharusnya lebih mendukung UMKM supaya makanan atau produknya itu lebih dikenal, gimana caranya agar UMKM tetap naik,” ujarnya dalam video yang dikonfirmasi detikFood (16/10/24).

Food vlogger dengan 1,7 juta followers itu mengakui bahwa dirinya sebagai konten kreator makanan tidak begitu memahami detail rasa dan istilah dalam kuliner.

Food Vlogger ilustrasi. Foto: iStock

Namun, meski begitu, ia dapat menyampaikan informasi penting mengenai makanan yang dicicipinya. “Mengulas makanan ya udah sewajarnya, kasih info-info penting dan keseluruhan rasa,” tuturnya.

Menurutnya, jika rasanya kurang memuaskan bisa menyampaikan keluhan langsung ke pemilik usaha. Namun, jika rasanya enak bisa langsung sampaikan ke khalayak ramai lewat video kreatif.

“Karena kalau menjatuhkan itu gak cuma ownernya aja, di situ ada karyawan yang dihidupkan dan dari makan di tempat itu,” tutur food vlogger yang terkenal dengan jargon ‘wenak cik!’.

Dengan kasus tersebut, menjadi pembelajaran bagi ia dan konten kreator lain. Ia juga berharap agar semua konten kreator dapat lebih bijak dalam bersosial media.

Videonya pun ramai ditanggapi netizen. Banyak netizen yang sependapat dengan pandangan Almas mengenai fenomena food vlogger.

“Setuju, seharusnya kritik bisa disampaikan dengan etika yang baik dan harus membangun. Jangan cuma komentar jelek gak berguna,” tulis netizen.

“Orang tua gue jualan makanan kaki lima, jujur gue khawatir banget kalau ada food vlogger yang gak beretika kayak gitu, gak kebayang gimana sedihnya orang tua,” tuturnya.

@almasqol Ber Oponi !! #wenakcik #almasqol ♬ Monkeys Spinning Monkeys – dg cria

(raf/odi)

Membagikan
Exit mobile version