Jakarta –
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan program lumbung pangan atau food estate adalah suatu keniscayaan. Dia mengatakan Presiden Prabowo Subianto berusaha mewujudkan swasembada pangan.
“Termasuk food estate itu, itu keniscayaan, memang harus kita laksanakan, kalau nggak ini kan penduduknya tambah banyak,” kata Sudaryono seusai pertemuan dengan Mensos di kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2025).
Dia mengatakan pemerintah akan membuka lahan baru untuk program food estate. Namun, dia belum menjelaskan di mana food estate yang baru akan dibuat.
“Ya adalah satu sampai dua tempat yang dipakai untuk pabrik, untuk apa, untuk apa. Nah itu mau nggak mau kita harus, memang harus ada pembukaan lahan baru di daerah-daerah yang kita lebih banyak Pak Menteri, itu di daerah rawa,” jelas dia.
Pemerintah juga berencana menyetop impor beras hingga jagung tahun ini. Dia mengatakan hal ini merupakan salah satu upaya mewujudkan swasembada pangan.
“Kita tidak boleh impor beras di tahun ini 2025, tidak impor beras, tidak impor jagung, tidak impor gula konsumsi dan tidak impor garam konsumsi. Jadi ini sudah perintah sifatnya, sehingga kita melakukan segala daya upaya, termasuk juga kita ada yang adjustment terhadap anggaran,” jelasnya.
Dia mengatakan swasembada pangan begitu luas. Dia menyebut pemerintah berupaya mengawalinya dari swasembada beras dan jagung.
“Yang dinamakan swasembada pangan itu kan, pangan itu kan banyak ya, nah kita mulai dulu, dari mulai beras, jagung, kita beresin, nanti kita pelan-pelan termasuk apakah susu dan daging yang saat ini kita memang lebih banyak impor daripada yang kita produksi. Itu juga menjadi bagian dari roadmap kita untuk swasembada,” ujarnya.
Simak juga Video: Food Estate Bakal Dilanjutkan, Mentan: Untuk Masa Depan Negara
[Gambas:Video 20detik]
(haf/haf)